Kasus Aktif COVID-19 di Aceh Umumnya Jalani Isolasi Mandiri

SHARE

carapandang.com | COVID-19


CARAPANDANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebutkan, umumnya pasien aktif infeksi COVID-19 di provinsi paling barat Indonesia itu menjalani isolasi mandiri, hanya beberapa pasien yang harus menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan virus corona.

“Hanya beberapa yang dirawat di rumah sakit, isolasi di rumah sakit, selebihnya isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Jumat.

Data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Aceh mencatat, kasus infeksi aktif di Aceh per hari ini sebanyak 650 orang. Paling banyak warga Banda Aceh 274 orang dan Aceh Besar 117 orang, selebihnya tersebar di seluruh Aceh.

Dari data tersebut 12 orang menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit dan 54 orang menjalani isolasi di rumah sakit seluruh Aceh menurut data Bed Occupancy Rate Dinkes Aceh. Selebihnya menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sebanyak 12 pasien menjalani perawatan di ruang ICU rumah sakit meliputi empat orang di RSUD Dr Zainoel Abidin Banda Aceh, masing-masing dua orang di RSUD Datu Beru Takengon, RSUD Muhammad Ali Kasim Gayo Lues dan RSUD Aceh Singkil, serta satu orang di RSUD Langsa dan satu orang di RS Tk IV IM Lhokseumawe.

Sementara 54 pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit yakni 26 orang di RSUD Dr Zainoel Abidin Banda Aceh, 11 orang di RS Tk II Kesdam IM, lima orang di di RS Tk IV IM Lhokseumawe, tiga orang di RSUD Aceh Tamiang,

Selanjutnya, masing-masing dua orang di RSUD H sahudin Kutacane, RSUD dr Zubir Mahmud dan RSUD Datu Beru Takengon, serta masing-masing satu orang di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, RSUD Dr H Yulidin Away, dan RSUD Kota Subulussalam.

Sebelumnya, Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengimbau masyarakat daerahnya untuk lebih waspada dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dalam upaya antisipasi lonjakan kasus baru.

“Memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan perlu diperketat kembali,” kata Saifullah.

Kemudian, dia juga meminta warga untuk meningkatkan antibodi dalam tubuh melalui penyuntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama, serta melengkapi dengan vaksin dosis kedua hingga dosis ketiga atau vaksin penguat (booster).

“Pencegahan jauh lebih baik daripada terinfeksi virus dan harus isolasi mandiri, apalagi bila harus dirawat di ruang isolasi rumah sakit,” demikian dia.