2030, Indonesia Bubar atau Jadi Negara Ekonomi Terkuat ke-7 di Dunia?

SHARE

Bendera Indonesia (Cara Pandang/Toni Dwi Saputra)


CARAPANDANG.COM – Presiden Joko Widodo menyampaikan optimismenya terhadap kondisi Indonesia di tahun 2030. Menurut Jokowi, saat ini Indonesia telah masuk sebagai kelompok 16 besar negara terkuat perekonomian di dunia. Pada tahun 2030, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meramalkan Indonesia menjadi negara ekonomi terkuat ke-7 di dunia.

"Di tahun 2045 negara kita akan jadi 5 besar, nomor 4 besar dengan ekonomi terkuat di dunia. Tahun 2030, jadi 7 negara terkuat. Ini harus menimbulkan optimisme kita. Sekarang sudah di 16 besar ekonomi terkuat di dunia. Kita harus bekerja keras untuk hal-hal yang bisa diperbaiki," kata Jokowi di Hotel Paragon, Jalan Gadjah Mada, Jakarta, Selasa (27/3) seperti dilansir Kumparan.

Jokowi di acara Rakernas II Adkasi tersebut berharap sinergi antara pusat-daerah berjalan dengan baik.

"Sekali lagi sinergi pusat dan daerah harus jalan dengan baik. Saya menunggu rekomendasi-rekomendasi dari Rakernas ini. Karena persoalan kecil di bawah yang tahu bapak dan ibu semuanya," ucap Jokowi.

2030, sebelumnya menjadi tahapan waktu yang populer karena pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di tahun 2030 menurut Prabowo dari kajian internasional negara Indonesia dipercaya telah bubar. Perkataan Prabowo ini berdasarkan prediksi ahli strategi Amerika yang dituangkan dalam novel berjudul 'Ghost Fleet'.

Pidato dari Prabowo tersebut diunggah di media sosial Partai Gerindra pada Senin (19/3/2018). Dalam video tersebut mantan Danjen Kopassus tersebut menyoal ketimpangan penguasaan kekayaan, tanah, dan capital flight.

"Saudara-saudara. Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian dimana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo Subianto dalam sebuah acara Gerindra.

Diametral pendapat antara kedua politikus tersebut hendaknya dimaknai sebagai dengan proporsional. Ya. Indonesia memiliki modal untuk menjadi negara besar. Ya, Indonesia memiliki potensi untuk bubar dan tercerai berai. Maka berada di pendulum harapan dan kecemasan itulah yang menurut hemat saya lebih tepat. Terlampau confidence Indonesia akan meroket dapat berbahaya. Bukankah di era Orde Baru, negeri ini juga dijuluki Macan Asia, untuk kemudian mengalami krisis moneter? Terlampau khawatir tentang bubarnya Indonesia juga akan membuat optimisme dan semangat memupus.