21 Mei 2018 & Rindu Daripada Soeharto

SHARE

Soeharto


CARAPANDANG.COM – 21 Mei 1998 ditandai sebagai momentum peralihan kekuasaan. Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden yang telah diembannya selama lebih dari 3 dekade. 21 Mei 2018, tepat 20 tahun reformasi, sudah sejauh manakah reformasi bekerja?

Di Malaysia, rekan Soeharto yakni Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai Perdana Menteri. Jabatan yang pernah disandangnya selama 22 tahun (1981-2003). Ragam analisa pun diungkapkan dengan kembalinya Mahathir di pucuk kekuasaan negeri Jiran ini. Salah satunya dengan membandingkannya dengan Soeharto.

Lalu ada juga Indo Barometer yang merilis hasil survei yang dilakukan 15-22 April 2018. Pelaksanaan survei dilakukan di 34 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar 2,83 %. Sedangkan metode yang digunakan adalah multistage random sampling.

Dalam rilis survei tersebut diketahui bahwa Presiden RI ke-2 Soeharto menjadi presiden Indonesia yang dinilai publik paling berhasil.

"Presiden Indonesia yang dinilai publik paling berhasil adalah Soeharto (32,9 persen), kemudian Sukarno (21,3 persen), Joko Widodo (17,8 persen), SBY (11,6 persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Ahad (20/5/2018) seperti dilansir Republika.

Jika Soeharto masih hidup saat ini maka umurnya telah mencapai 96 tahun. Akankah publik melihatnya dalam kacamata yang jauh berbeda dengan periode 1997-1998, ketika mulai mengeras tuntutan turunkan Presiden Soeharto? Akankah publik berpaling kembali ke Soeharto di tengah reformasi yang bisa jadi entah menuju ke mana ini?

Maka tak mengherankan jika Partai Berkarya yang lekat dengan tokoh Tommy Soeharto mendendangkan kembali memori ‘enaknya zaman Orde Baru’.

Reformasi dan kita pun kembali bertanya pada 21 Mei 2018, rindukah kita pada Presiden (daripada) Soeharto?