3 Tempat Rawan Penularan Corona Versi Gugus Tugas Penanganan Covid-19

SHARE

3 Tempat Rawan Penularan Corona Versi Gugus Tugas Penanganan Covid-19


CARAPANDANG.COM - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjabarkan tempat-tempat yang rawan terjadi penularan virus Corona dari orang ke orang. Menurut dia, tempat rawan penularan virus Corona Covid-19 tersebut adalah lokasi berkumpulnya banyak orang dalam waktu yang lama.

"Tempat yang sangat rawan dan memungkinkan terjadinya penularan, yaitu tempat dimana orang bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama. Misalnya di kantor," ujar Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Senin (29/6).

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar pengelola kantor memperhatikan pengaturan tempat kerja dan waktu kerja karyawan agar protokol kesehatan jaga jarak bisa dilaksanakan. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

"Pastikan tetap menggunakan masker dengan benar walaupun di kantor," kata Yurianto.

Menurut Yurianto, selain perkantoran, tempat kedua yang paling rawan penularan virus Corona Covid-19 adalah pasar tradisional. Yurianto mengingatkan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di daerah untuk melakukan pengaturan operasional pasar.

"Itu dilakukan agar semua pengunjung dan penjual bisa bersama-sama menjalankan protokol kesehatan," terang dia.

Yurianto memaparkan, tempat ketiga yang juga rawan terjadi penularan virus Corona Covid-19 adalah tempat makan, khususnya di rumah makan daerah perkantoran. Karena, kata dia, tempat tersebut banyak dikunjungi oleh karyawan pada jam makan siang secara bersamaan.

Yurianto meminta masyarakat harus mewaspadai hal tersebut dan sebisa mungkin agar tetap aman dan tidak tertular virus Corona baru tersebut. Hal yang sebenarnya dikhawatirkan oleh Yurianto adalah di saat para pekerja tersebut pulang membawa virus dan bisa menularkan kepada anggota keluarga di rumah yang berisiko tinggi.

"Ingat apabila yang aktif bekerja kemudian terinfeksi, pulang ke rumah, di tengah keluarga sangat mungkin kontak dengan anggota keluarga, dengan anak, saudara, orang tua yang akan sangat memungkinkan terjadinya penularan," kata Yurianto.

Yurianto mengungkapkan, masih tingginya penambahan kasus positif Covid-19 setiap harinya menggambarkan ketidakdisiplinan dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Artinya masih ada orang yang sakit, orang yang positif Covid-19, tapi tidak isolasi diri dengan baik. Masih ada kontak tracing yang dirawat belum bisa diperiksa di laboratoriumnya, dan belum bisa isolasi diri dengan baik. Masih ada kelompok rentan yang tertular karena tidak patuh menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak cuci tangan," tegas Yurianto.

Â