800 Miliar Lebih Devisa Indonesia Jika Warga Spanyol Berwisata Ke Berbagai Daerah Di Indonesia

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Indonesia bakal meraup devisa lebih dari Rp800 miliar dari wisatawan di Spanyol yang berencana akan berwisata ke berbagai daerah di Indonesia, yang diperkirakan naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun 2019.

Hal ini terlihat dari padatnya pengunjung Paviliun Wonderful Indonesia yang mengusung rumah tradisional Pulau Flores, selama pameran pariwisata terkemuka di dunia Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid  pada 22-26 Januari 2020.

“Rasanya tidak percaya kenaikan yang cukup signifikan namun melihat sibuk nya para industri yang melayani permintaan dari pengunjung Paviliun Wonderfull Indonesia rasanya bukan hal yang mustahil," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu kepada Koresponden Antara London.

Sampai-sampai CEO NTT Destination Management Company (DMC) Flores Komodo Tours, Oyan Kristian, kewalahan menerima tamu yang minta informasi mengenai paket-paket wisata yang menarik untuk dikunjungi pada liburan musim panas.

“Saya dari tadi tidak berhenti ada saja tamu yang datang minta informasi, tidak saja Bali tetapi juga Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi super prioritas yang dicanangkan Presiden Jokowi, baru-baru ini," katanya.

Tidak saja Oyan Kristian yang kewalahan  Guiomar Del Pino Ramirez dari Came2indonesia yang bersama dua rekan asal Spanyol dengan sigap melayani para pengunjung yang membludak minta info.

Dikatakannya dulu banyak pengunjung yang minta info tentang Bali tapi sekarang mereka mengubah pikiran dan tertarik dengan daerah tujuan wisata lainnya seperti Pulau Sumba, Toraja, dan Jawa.

Menurut Agustina Rahayu dari 18 industri pariwisata Indonesia yang ikut serta menghasilkan 2.061 pesanan paket wisata dengan pengeluaran sebesar 1.979,46 dolar AS dan bila dikalikan dengan Rp 13.600/dolar AS, maka pendapatan devisa negara bisa mencapai sekitar Rp 887 miliar berarti, atau naik tiga kali lipat dibandingkan hasil FITUR tahun 2019.

Dikatakannya menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 wisatawan asal Spanyol memiliki jumlah pengeluaran per kunjungan yang cukup besar yaitu 1.979,46 dolar AS dan menjadi negara ketiga terbesar di Eropa dengan pengeluaran per kunjungan terbesar, setelah Rusia 2.099,87 dolar AS dan Denmark 2.033,68 dolar AS.

Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan, Spanyol merupakan penyumbang wisman Eropa terbesar ke-7 setelah Rusia dan Italia, dengan jumlah kunjungan sebanyak 85,560 wisman pada tahun 2018 atau meningkat sebesar 4,73 persen dari tahun 2017. Sementara dalam periode Januari - Oktober 2019 jumlah kunjungan wisman Spanyol mencapai 72.360 orang.

Agustina Rahayu mengatakan partisipasi Kemenparekraf di pameran pariwisata terbesar Spanyol ini merupakan salah satu upaya aktif mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Spanyol dan negara berbahasa Spanyol lainnya.

Berdasarkan keterangan pihak penyelenggara, pada tahun 2019 FITUR Madrid dikunjungi sekitar 251.000 pengunjung diikuti 886 stand holder exhibitors dan 10.487 perusahaan dari 165 negara.

Mayoritas pengunjung merupakan masyarakat Spanyol dan juga dari beberapa negara berbahasa Spanyol di Amerika Latin seperti Argentina, Brazil, Columbia, dan lainnya.
Â