Akar Dari Konsep Merdeka Belajar Adalah Pemikiran Ki Hajar Dewantara

SHARE

Merdeka Belajar (Ditjen GTK)


CARAPANDANG.COM – Kemandirian, kata itu adalah kunci pada konsep Merdeka Belajar. Konsep Merdeka Belajar yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim beranjak dari filosofi Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.

“Konsep Merdeka Belajar, filosofinya, anchor-nya filosofi Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara yaitu ini kalau semboyan yang selalu digaungkan adalah Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani. Yang di logo kita di Kemdikbud, Tut wuri handayani, ini merupakan hasil akhir atau proses yang kita inginkan dari belajar yang terjadi,” kata Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril pada webinar yang diselenggarakan P4TK TK PLB, Jumat (29/5/2020).

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Syahril menerangkan lebih jauh tentang filosofi dari Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Indonesia yang pertama, Ki Hajar Dewantara.

“Guru itu memberikan teladan, Ing ngarso sung tulodo, ketika di depan. Ketika di tengah, membangkitkan semangat, mangun karso. Karsa itu semangat. Dan karsa itu sebagai filosofi dari Ki Hajar sangat penting. Jadi membangkitkan semangat, motivasi kepada peserta didik,” jelas Iwan Syahril.

“Lalu kemudian ketika di belakang itu mendorong muridnya, Tut wuri handayani. Mendorong dari belakang supaya muridnya ini mandiri. Dengan kata lain independen. Dengan kata lain merdeka. Ini sebenarnya filosofi dari Bapak Pendidikan kita ingin menciptakan murid-murid yang mandiri, murid-murid yang merdeka. Karena itu Merdeka Belajar itu dari situ filosofinya,” sambungnya.

Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril menandaskan substansi mendalam dari konsep yang selama ini telah sering kita dengar serta menjadi slogan Kemendikbud.

“Jadi Tut wuri handayani ini bukan slogan yang kedengarannya indah, digaung-gaungkan, ada esensi yang sangat dalam, yang sebenarnya sudah dititipkan oleh Bapak Pendidikan kita yaitu untuk menciptakan kemerdekaan belajar murid-murid yang mandiri,” terang Iwan Syahril.