Al Ghazali dan Dara The Virgin Bermain Dalam Satu Film Horor

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Al Ghazali dan Dara The Virgin bermain dalam film terbaru mereka yang berjudul villa berdarah. Film ini semakin meramaikan munculnya film-film horor yang masuk bioskop. Saat ini, film horor memang masih menjadi primadona. Hal ini yang mendorong sutradara Bambang Drias menyiapkan dengan baik film villa berdarah yang tayang pada Mei mendatang.

“Saat ini film horor memang sedang bagus-bagusnya dari segi penonton. Ya, kita turut senang dengan fenomena ini dengan membuavilla berdarah . Apalagi sebelumnya kita juga pernah membuat film horor juga," ujar Bambang Drias Minggu (8/4/2018) melansir liputan6.com. Selain nama Al Ghazali dan Dara The Virgin, ada nama Laura Theux, Meta Permadi, Aliyah Faiziah, dan Egi Fedlynama. Patrick Lim menjadi Produser dan Lukas Aspari serta Mr Gwei Tze Co sebagai Produser Eksekutif film yang jadi join produksi antara Indonesia dan Malaysia ini.

"Penonton akan dibuat penasaran lewat suguhan yang sangat menarik dan penuh teka-teki. Ini yang membedakan Villa Berdarah dengan film horor yang pernah tayang,” kata Lukas Aspari. Kisahnya berawal dari persahabatan empat remaja, yaitu Wennie (Aliyah Faiziah), Nina (Dara The Virgin), Wulan (Meta Permadi), dan Cherry (Laura Theux). Suatu hari keempat sahabat pergi ke vila untuk berpesta dan berlibur. 

Saat pesta berlangsung, Wennie mengalami kejadian yang tak diinginkan, Al Ghazali melakukan tindak kekerasan kepada Winnie yang disaksikan oleh teman-temannya. Hal ini membuat Wennie tidak dapat melupakan tragedi tersebut.  Beberapa tahun kemudian Wennie, Nina, Wulan, dan Cherry kembali bertemu dan merencanakan libur ke vila yang sama untuk berpesta. Namun, keadaan di sana tidak seperti dahulu, karena kondisi vila sudah angker. Untuk kedua kalinya, mereka mengalami tragedi. 

Kedatangan Wennie di vila pada awalnya bertujuan untuk melupakan kejadian beberapa tahun lalu yang menimpa dirinya, tapi kehadirannya membuat trauma yang dialaminya menjadi semakin nyata. Hadirnya teror oleh arwah penasaran penghuni vila menambah kepanikan Wennie dan ketiga sahabatnya. Proyek ini digarap akhir tahun lalu di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Selain dipasarkan di Indonesia, rencananya akan diputar di Malaysia.   "Potensi market-nya ada di Indonesia dan Malaysia. Tidak menutup kemungkinan di Kamboja dan Vietnam. Kita juga akan memasarkan secara global karena kita percaya kualitas film ini memang bagus," tutur Patrick Lim.