Anggota DPR Minta Kendaraan Penyelamat Dibebaskan Biaya Tol Jelang Arus Mudik

SHARE

Kendaraan memadati semua ruas pintu tol saat mudik (ilustrasi)


CARAPANDANG.COM - Arus Mudik sebentar lagi akan mulai menjadi perhatian di Indonesia. Pasalnya, pulang kampung dan berbagai peristiwa didalamnya selalu menjadi trending topik jelang lebaran. Tahun lalu, banyak terjadi kecelakaan serta kasus meninggal saat mudik pun banyak. Dilansir dari cnnindonesia, tahun 2017 ada sebanyak 2.441 kecelakaan yang terjadi saat arus mudik dan arus balik. Untuk meminimalisir kematian jika terjadi kecelakaan, Anggota komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz meminta Jasa Marga membebaskan kendaraan penyelamatan dari biaya tol.

"Kita tidak meminta dan harapkan mudik tahun ini aman terkendali. Hanya saja, untuk antisipasi agar cepat tertolong jika terjadi apa-apa, kita minta Badan Pengelola Jalan Tol untuk menyediakan mobil ambulan di setiap gerbang tol dan diberi akses bebas," tutur Neng Eem saat menjadi pembicara dalam diskusi Polemik di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/2018).

Karena, sambung Eem, dari pengalamannya, dia pernah melihat ada korban kecelakaan dikawasan tol. Namun, korban harus telat ditolong karena mobil ambil yang ada harus mampir dulu ke rest area untuk mengisi kartu e-toll. 

"Saya minta agar kendaraan yang bersifat urgen dibebaskan saja. Saya minta sistem kartunya mereka dikhususkan," pinta Eem. 

Neng Eem juga meminta agar minim kecelakaan, pihak stakeholder pun turut benar-benar memastikan infrastruktur, sarana dan prasarana semua aman. Pengecekan diminta terus dilakukan agar perjalanan masyarakat tidak terganggu serta dapat berkumpul dengan keluarga di kampung, bukan di Rumah Sakit saat lebaran.

"Jangan sampai ada lagi kasus jembatan Lamongan-Tuban yang roboh, itu karena mungkin jarang di cek," tegas Eem.