APBN Diklaim Masih Fleksibel untuk Menopang Masyarakat

SHARE

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu


CARAPANDANG - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih fleksibel untuk mengeluarkan insentif dan bantuan sosial dalam rangka menopang masyarakat dari adanya gejolak global dan pandemi.

“Kita akan melihat apakah risiko masih ada, kita akan terus kalibrasi. APBN kita masih mendapatkan fleksibilitas,” katanya dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022 di Jakarta, Senin (4/4/2022).

Febrio menuturkan pemerintah terus menjaga masyarakat dari gejolak seperti kenaikan harga energi karena mengakibatkan peningkatan inflasi.

Pemerintah terlebih dahulu mengidentifikasi masyarakat yang akan dijaga mengingat kemampuan belanja berbeda-beda antar kelompok sehingga dampak inflasi pun tidak merata terhadap kesejahteraan masyarakat.

Febrio mengatakan dampak inflasi yang lebih menekan masyarakat rentan menjadi latar belakang pemerintah dalam memilih kelompok ini untuk dilindungi.

Dalam gejolak kenaikan energi, pemerintah menopang 40 persen masyarakat termiskin dengan menyalurkan BLT minyak goreng Rp100 ribu per penerima manfaat per bulan selama April sampai Juni.

Sebanyak 40 persen masyarakat termiskin yang mendapat BLT minyak goreng tersebut meliputi 20,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL) makanan.

Halaman : 1