Atasi Kebakaran Hutan Amazon, Brazil Luncurkan Operasi Militer

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Pemerintah Brasil, Senin (Selasa Pagi WIB) meluncurkan operasi militer  untuk melindungi hutan Amazon dari aksi penebangan liar dan kejahatan lainnya yang belakangan mengakibatkan semkain meningkatnya deforestasi Amazon di negara itu.

Dalam sebuah konferensi pers, Senin kemarin, Wakil Presiden Hamilton Mourao mengatakan, angkatan bersenjata, bersama dengan pejabat lingkungan, polisi dan lembaga pemerintah lainnya, mulai melakukan operasi penertiban di hutan nasional di negara bagian Rondonia, dekat perbatasan Bolivia.

Deforestasi di Amazon Brazil melonjak 55% dalam empat bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Menurut data pemerintah yang dirilis pada hari Jumat lalu, kerusakan itu mencapai puncaknya dalam sebelas tahun tahun terakhir. Hal itu memicu protes dunia internasional yang menganggap Pemerintah Brasil tidak mampu melindungi hutan hujan terbesar di dunia itu.

"Kami tidak ingin dilabeli oleh seluruh dunia sebagai penjahat lingkungan," kata Mourao, seperti dikutip Reuters, Selasa (12/5)

Sebelumnya, Presiden Jair Bolsonaro mengirim pasukan ke Amazon, ketika kebakaran hutan menjadi berita utama media global.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Fernando Azevedo mengatakan pasukan bersenjata membangun pangkalan di tiga kota Amazon, dengan 3.800 tentara dimobilisasi melawan pembalakan liar dan kejahatan lainnya, dengan biaya operasional awal 60 juta reais ($ 10 juta).

Azevedo mengatakan di setiap pangkalan juga ditempatkan lima tenaga spesialis untuk membantu menghindari penyebaran virus corona baru dalam operasi itu.

Militer akan bertugas selama 30 hari yang berakhir 10 Juni. Hal itu bisa diperpanjang mengingat musim kemarau mulai tiba dan kebakaran hutan biasanya terjadi. Militer berada di sana untuk membantu pencegahan kebakaran, kata Mourao.