Audit Kasus Stunting di Kabupaten Pohuwato

SHARE

istimewa


Liputan: Herman Toliu

CARAPANDANG[POHUWATO] -Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2022.

Kegiatan dibuka oleh Bupati Pohuwato diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Iskandar Datau, bertempat di Gedung Panua Kantor Bupati Pohuwato, Rabu (19/10/2022).

Dalam sambutannya, Sekda Iskandar Datau menegaskan bahwa stunting ini menjadi program yang sangat penting dan menjadi perhatian semua jajaran, baik itu tingkat nasional, provinsi, maupun tingkat Kabupaten/Kota.

"Khusus untuk daerah kita, ini yang tertinggi dalam angka stunting. Artinya, dalam penanganannya walaupun kita menyadari ini sudah maksimal dilakukan. Akan tetapi, hasilnya masih belum sesuai harapan", ungkap Sekda.

Padahal, kata Sekda Iskandar, di APBN Induk dan di APBD perubahan, dukungan pemerintah daerah dalam penganggaran proporsinya hampir semua OPD terkait, ada dukungan penganggaran.

"Sehingga untuk mewujudkan zero stunting dan mewujudkan target yang kita harapkan, dibutuhkan koordinasi yang kuat dari berbagai pihak, baik dari penyuluh KB, Bidan dan para Kapus yang merupakan ujung tombak dalam memaksimalkan penanganan stunting ini", ujar Sekda Iskandar Datau.

Terpisah, Kepala DP3AP2KB Pohuwato Hj Hamkawaty M Mbuinga mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengerucutkan kasus stunting, serta mengidentifikasi resiko dan penyebab pada kelompok sasaran. 

Disamping itu, tujuan lainnya adalah untuk menemukan atau mengetahui resiko-resiko potensial penyebab langsung dan penyebab tidak langsung terjadinya stunting.

“Kita punya beberapa strategi atau program-program yang akan di laksanakan dan perlu dioptimalkan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Pohuwato, antara lain menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi, “ ungkapnya.