Bahasa Mandarin Akan Dimasukan Mata Pelajaran Sekolah Di Mesir

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM- Mesir dan China sepakat bekerja sama dalam pelajaran bahasa mandarin di sekolah. Level yang dituju adalah sekolah pra-unversitas di Mesir.

Menteri Pendidikan dan Pendidikan Teknik Mesir, Tarek Shawki, menyepakati protokol tersebut bersama Duta Besar China di Kairo Liao Liqiang.

Perkembangan ekonomi di China menjadi faktor yang disorot oleh Menteri Shawki.

"Mesir ingin mendapat benefit dari pengalaman unik China dalam pertumbuhan ekonomi serta di bidang-bidang lain," ujar Menteri Shawki seperti dilaporkan media China, Global Times, Selasa (8/9/2020).

Menteri Shawki berkata, hubungan China-Mesir sudah berakar sejak lama. Mesir merupakan negara Arab pertama yang mendirikan hubungan diplomatik dengan China pada 1956.

China telah memiliki dua Confucius Institute di Mesir. Institut tersebut merupakan pusat kebudayaan China di kampus-kampus. Institusi ini dicurigai pemerintah Amerika Serikat.

Di Mesir, Confucius Institute berada di Universitas Kairo dan Universitas Suez Canal. Hingga kini ada 16 universitas di Mesir yang mendirikan fakultas bahasa China atau mengajar bahasa China pada kurikulumnya.

Pelajaran bahasa China di Mesir tidak diwajibkan, melainkan pelajaran pilihan dalam bahasa asing.

Kementerian Pendidikan Mesir juga mengapresiasi berbagai bantuan dari pemerintah China ke pendidikan Mesir. Salah satunya seperti pemasangan solar panel di sekolah-sekolah.

Bantuan lainnya dari China berupa workshop untuk pendidikan teknik, instalasi layar elektronik di sekolah-sekolah menengah, dan membangun ruang kelas pintar (smart classroom).

China menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Mesir untuk belajar S2 dan S3. Tahun lalu, ada lebih dari 300 beasiswa yang diberikan.

Bantuan lain yang diberikan China berupa masker.

"China telah mendonasikan 300 ribu masker dan material anti-virus lain ke Kementerian Pendidikan dan Universitas Al-Azhar," ujar Dubes Liao.

Ke depannya, China siap membantu untuk menunjang metode pelajaran bahasa China di Mesir, serta membuka akses pendidikan untuk kedua negara.

"China akan terus membuka edukasi ke dunia luar untuk memfasilifasi pertukaran antar penduduk antara dua negara," ujar Dubes China di Kairo.