Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah Warga Tulungagung

SHARE

Ilustrasi : banjir merendam ribuan rumah (net)


CARAPANDANG.COM - Bencana banjir bandang melanda sporadis dan merendam ratusan rumah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis sehingga memaksa penduduk yang terdampak mengungsi ke tempat-tempat aman. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung Soeroto mengatakan, banjir terparah terpantau di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban sejak Rabu (6/3) dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir bandang yang dipicu luapan air Sungai Pasrepan itu. Namun debit banjir yang terus meningkat hingga Kamis pagi memaksa petugas melakukan upaya pengungsian penduduk yang terdampak cukup parah. 

"Hari ini penduduk mulai kami ungsikan karena ketinggian air mencapai 1 meter lebih," kata Soeroto. 

Di Desa Demuk ini, tercatat ada sebanyak 38 KK yang terdampak dan mengungsi ke tempat aman. Petugas SAR gabungan juga melakukan penyisiran untuk mengantisipasi jika ada korban yang masih terjebak banjir. 

Selain di Desa Demuk, banjir bandang terpantau juga terjadi di Desa Waung Kecamatan Boyolangu (101 KK), dan Desa Banjarejo Kecamatan Rejotangan (300 KK). 

"Sambil menunggu debit banjir turun, kami salurkan bantuan pangan untuk membantu warga yang membutuhkan," katanya. 

Keterangan Soeroto, banjir dipicu hujan deras yang melanda wilayah Tulungagung dan sekitarnya sehingga menyebabkan debit sungai-sungai di titik lokasi banjir meluap. 

Seperti di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, misalnya, kontur sungai Pasrepan yang kecil dan menyempit menyebabkan air bah dari arah Kabupaten Blitar meluap ke pemukiman penduduk sehingga terjadi banjir bandang hingga ketinggian 1 meter lebih. 

Kondisi serupa terjadi di Desa Waung Kecamatan Boyolangu dan Banjarejo Kecamatan Rejotangan. 

Sungai-sungai di dua desa ini mengalami overkapasitas saat banjir kiriman dari wilayah pegunungan turun memenuhi alur aliran sungai sehingga meluber ke pemukiman penduduk. 

Kendati tidak ada laporan kerusakan rumah ataupun bangunan umum, dilaporkan banyak ternak yang hilang atau mati karena tenggelam dan terseret arus banjir.

Selain itu, puluhan hektare tanaman pertanian juga dilaporkan rusak.