Barat Mengutuk Pilpres Rusia

SHARE

 Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky mengatakan bahwa kurang dari sepertiga negara anggota PBB, yakni 56 dari 193 negara, menandatangani pernyataan bersama mengutuk pemilihan presiden (Pilpres) Rusia.


CARAPANDANG - Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky mengatakan bahwa kurang dari sepertiga negara anggota PBB, yakni 56 dari 193 negara, menandatangani pernyataan bersama mengutuk pemilihan presiden (Pilpres) Rusia.

Dia mengatakan bahwa negara-negara Barat telah memaksa seluruh anggota PBB untuk ikut serta dalam pernyataan yang mengecam Pilpres di Rusia, dalam sepekan terakhir.

“Banyak yang mengeluhkan hal ini kepada kami, dalam jangka panjang, ada 56 dari 193 anggota PBB! Mereka adalah yang tetap berpegang pada posisi anti-Rusia setelah dimulainya operasi militer khusus [di Ukraina],” tulisnya di saluran Telegram, dikutip TASS, Minggu (17/3/2024).

Adapun beberapa negara itu di antaranya, Austria, Albania, Bulgaria, Hongaria, Yunani, Jerman, Georgia, Israel, Spanyol, Italia, Latvia, Lituania, Siprus, Rumania, Slovakia, Slovenia, Amerika Serikat (AS), Finlandia, Prancis, Kroasia, Montenegro, Republik Ceko, Chili, Swiss, dan Swedia.

Menurutnya, ditambah lagi dengan Resolusi Majelis Umum PBB yang anti-Rusia pada April 2022 didukung oleh 143 negara, semakin membuat ketegangan.

“Secara umum, dukungan terhadap rezim Zelensky Presiden Ukraina Vladimir di PBB telah menyusut, hanya tertuju pada negara-negara Barat dan negara-negara satelit bonekanya. Majelis Umum PBB, Anda dapat dengan mudah mengurangi 56 untuk melihat jumlah mereka yang berhasil bertahan dari serangan Barat,” ujarnya.

Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, secara resmi menetapkan 17 Maret 2024 sebagai Hari Pemilihan Umum (Pemilu) untuk pemilihan presiden.

Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) kemudian mengumumkan bahwa pemungutan suara di Rusia akan berlangsung selama 3 hari pada 15-17 Maret 2024.

Seperti diketahui, 4 orang kandidat bersaing untuk menduduki jabatan paling tinggi di Rusia, yaitu calon dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov,; calon yang mencalonkan diri sendiri dan Presiden petahana Vladimir Putin; calon Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) Leonid Slutsky; dan calon Partai Komunis Federasi Rusia (CPRF) Nikolay Kharitonov.