Becak dalam Cara Pandang Goenawan Mohamad Hingga Ika Natassa

SHARE

Anies Baswedan dan pro kontra becak (teropong senayan)


CARAPANDANG.COM – Becak menjadi kata yang akrab dengan pro kontra belakangan ini. Silang pendapat diungkapkan. Anies Baswedan sendiri menyatakan bahwa becak akan beroperasi di areal khusus yakni di kampung-kampung. Di samping itu mengapung kembali bahwa pengaktifan lagi becak jika ditelusuri ternyata memiliki hikayat dengan kontrak politik Jokowi sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.

Beberapa tokoh publik ikut ambil bagian memaparkan pendapatnya tentang becak. Hal itu terkonfirmasi dari kicauan mereka di Twitter. Mantan Pemimpin Redaksi majalah Tempo, Goenawan Mohamad

“Tiap kebijakan publik yg bisa berdampak luas dan lama, misalnya menghidupkan kembali becak di Jkt kini, perlu telaah serius. Bukan diumumkan ceplas-ceplos. Kecuali untuk kampanye politik,” begitu tulis Goenawan Mohamad dalam akun twitter-nya.

Lalu ada Jimly Asshiddiqie yang dikenal sebagai pakar hukum. Mantan hakim Mahkamah Konstitusi tersebut menilai becak sebagai eksploitasi fisik.

“Ada ide utk mnghidupkan kembali beca sbg kendaraan rkyat. Apa ini bukan kemunduran 2 abad? Kendaraan rakyat masa kini sdh roda 2 dg mesin otomatis plus komunikasi online tanpa eksploitasi fisik berkeringat,” demikian tulis Jimly di akun @JimlyAs.

Lalu ada Pangeran Siahaan (pengamat sepak bola) yang membandingkannya dengan di London.

“Di London juga ada becak-becakan. Tapi ini buat tur pariwisata, bukan moda transportasi umum. Klo di Jakarta ada becak buat di kawasan Monas gitu misalnya, ya oke aja. Tp klo buat transportasi umum, ya gile....,” ungkap Pangeran Siahaan.

Membandingkan dengan negara lain juga dilakukan oleh Ika Natassa. Sama seperti di novelnya, New York menjadi referensi.

“di new york, becak bukan dijadiin alat transportasi, tapi alat pariwisata, cuma bs ngider situ2 aja jug, dan mahal! it’s not a transportation, it’s an experience. konsep sama mungkin bisa ditiru jkt kalau mau bicara identitas khas,” ungkap penulis novel The Architecture of Love ini.