Begini Tampilan Aplikasi Uber setelah Resmi Berhenti Beroperasi

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Setelah resmi diakuisisi Grab, Uber secara resmi menghentikan operasioalnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, per hari ini, Senin (9/4/2018). Aplikasi Uber memang masih bisa diakses, pengguna juga masih bisa memasukkan tujuan. Namun setelah memasukkan tujuan, aplikasi Uber menampilkan pemberitahuan bahwa layanannya tidak tersedia di lokasi pengguna berada. Ikon pengendara Uber Motor atau Uber X pun juga tidak muncul di peta aplikasi. Di halaman utama, Uber juga menampilkan pesan terakhir, yang berisi pemberitahuan agar pengguna mengunduh aplikasi Grab.

Sebelumnya, Uber memang telah mewanti-wanti penggunanya untuk segera bermigrasi ke aplikasi Grab hingga kemarin (8/4/2018). Dengan begitu, terhitung sejak 9 April 2018, semua layanan Uber di Asia Tenggara, hanya bisa diakses melalui aplikasi Grab, termasuk pengguna Indonesia. "Kami akan mentransisi layanan kami ke platform Grab per tanggal 8 April 2018, sehingga semua permintaan setelah tanggal tersebut, hanya bisa dilakukan dari aplikasi Grab", begitu kutipan isi e-mail yang dikirim Uber ke para pelanggannya di Indonesia, akhir Maret lalu.

Seperti diketahui, Grab resmi mengakuisisi Uber yang beroperasi di wilayah Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar pada akhir Maret lalu. Dari kesepakatan bisnis tersebut, Uber akan mempertahankan 27,5 persen saham di Grab, sedangkan CEO Uber, Dara Khosrowshahi akan merapat dengan dewan direksi Grab.

Uber pertama kali mengaspal di wilayah Asia Tenggara pada 2013, dengan Singapura sebagai negara pertama. Setahun berikutnya, Uber tiba di Indonesia dengan menawarkan layanan transportasi online berupa ojek Uber Motor serta empat jenis layanan mobil, yakni uber Pool, Uber XL, dan Uber Black, yang ke depannya juga akan dilebur dengan Grab.

Termasuk bisnis pengantaran makanan Uber Eats yang baru hadir di Singapura, Malaysia, dan Thailand, akan merger dengan layanan GrabFood yang sudah hadir di Indonesia dan Thailand. Uber juga menjual bisnisnya ke perusahaan ride-sharing lokal China, Didi Chuxing dengan persentase 17,5 yang dipertahankan Uber. Bisnisnya di Rusia pun dialihkan ke Yandex pada tahun 2017 dengan besaran 37 persen saham yang dimiliki Uber.

Â