Bergabung Ke Aliansi Vaksin Covax, Menlu Retno Marsudi Temui Dirjen WHO

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM- Pemerintah Indonesia bertemu dengan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk bergabung ke aliansi akses vaksin COVID-19, yaitu COVAX Advance Market Commitment (AMC). 

Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sedang berkunjung ke negara-negara Eropa untuk mengamankan komitmen vaksin COVID-19 yang dapat diakses secara multilateral. Menlu Retno juga bertemu petinggi aliansi vaksin GAVI dan WHO. 

Menlu Retno berkata, Indonesia telah menerima surat dari GAVI pada 18 September 2020 bahwa Indonesia layak menerima Offical Development Asisstance (ODA) dalam COVAX. 

"Di dalam pertemuan tadi, Indonesia telah menyampaikan secara langsung, secara resmi, surat yang berisi Expression of Interest dari Indonesia untuk bergabung dalam COVAX AMC," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers dari Jenewa, Jumat (16/10/2020). 

Menlu Retno juga bertemu dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menyampaikan surat tersebut. 

"Surat Expression of Interest ini juga kami sampaikan saat bertemu dirjen WHO. Di dalam pertemuan dengan WHO," lanjut Menlu Retno. 

Ia berkata pihak Indonesia akan terus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan WHO di bidang kesehatan. Indonesia pun menekankan pentingnya solidaritas dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir telah menemui jajaran pimpinan Astra Zeneca (AZ) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent antara AZ dan Kemenkes. 

Pertemuan dengan AZ terutama digunakan untuk secara detail membahas komitmen penyediaan vaksin diluar komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac dan Sinopharm/G42. 

Sebelum pertemuan pada hari ini, telah dilakukan serangkaian pertemuan virtual secara intensif antara Indonesia dengan AZ.

"Sebagai informasi teman-teman, Vaksin AZ merupakan salah satu kandidat vaksin yang oleh WHO tercatat telah memasuki tahap uji klinis 3. Vaksin AZ ini menggunakan platform non-replicating viral vector," jelas Menlu Retno secara singkat mengenai vaksin yang disediakan oleh Astra Zeneca. 

Pertemuan dengan jajaran pimpinan AstraZeneca telah berjalan dengan baik. Indonesia telah menyampaikan permintaan penyediaan vaksin sebesar 100 juta untuk tahun 2021.Â