Bom Bunuh Diri Ganda Meledak di Sebuah Klub Gulat di Ibukota Afghanistan

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Bom bunuh diri ganda meledak di sebuah klub gulat di ibu kota Afghanistan, Kabul. Para pejabat mengatakan insiden itu menewaskan sedikitnya 20 orang dan mencederai 70 lainnya.

BBC yang dikutip Kamis (6/9/2018) melaporkan, awalnya seorang bomber bunuh diri menewaskan empat orang di klub gulat Afghanistan itu. Lalu yang kedua meledak dari sebuah mobil yang menyerang layanan darurat saat tengah menanggapi insiden tersebut.

Dua wartawan dari saluran berita Tolo terbunuh, empat lainnya terluka oleh bom mobil tersebut. Serangan ini terjadi di distrik mayoritas muslim Syiah di Kabul.

Dalam sebuah unggahan di Twitter, pemimpin saluran berita Tolo, Lotfullah Najafizada, mengatakan bahwa mereka telah kehilangan dua jurnalis terbaiknya.

Sejauh ini serangan itu belum diklaim oleh kelompok mana pun, tetapi militan ISIS sebelumnya mengklaim melakukan serangan serupa di Distrik Dasht-e-Barchi.

Lingkungan lokasi ledakan bom ini adalah rumah bagi banyak anggota minoritas Hazara.

Sebelumnya pada April, seorang wartawan BBC tewas di Provinsi Khost.

Menurut Reporters without Borders pada 2017 Afghanistan menduduki peringkat negara paling berbahaya ketiga di dunia untuk wartawan.

Sementara itu, sedikitnya 10 orang tewas dan empat lainnya cedera dalam serangan bom bunuh diri di Afghanistan Timur, Selasa 10 Juli 2018. Seperti dikutip dari VOA Indonesia, pelaku meledakkan bom yang diikat ke tubuhnya di sebuah pos keamanan di Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar yang berbatasan dengan Pakistan.

Seorang juru bicara pemerintah provinsi tersebut, Attaullah Khogyani mengatakan kepada VOA bahwa delapan warga sipil dan dua anggota dinas rahasia Afghanistan termasuk di antara korban tewas.

Para saksi mata menyebut, aparat keamanan sedang menggeledah kendaraan-kendaraan di pos itu sewaktu pelaku berjalan ke arah petugas dan meledakkan diri.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kekerasan di provinsi Afghanistan itu, di mana pemberontak Taliban dan militan terkait ISIS mempertahankan basis mereka dan merencanakan serangan bom terhadap pasukan pemerintah.