Brazil Kaji Perombakan Di Manajemen Tertinggi Vale Setelah Bencana Bendungan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Pemerintah Brazil mempertimbangkan merombak manajemen di perusahaan bijih besi Vale SA pada Senin sementara kesedihan akibat kematian ratusan korban dalam bencana bendungan yang roboh berubah menjadi kemarahan.

Para jaksa, politisi dan keluarga korban menyerukan hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab atas bencana tersebut.

Hingga Senin malam, para penolong di negara bagian Minas Gerais telah membenarkan bahwa 65 orang tewas dalam bencana yang terjadi pada Jumat, ketika dam roboh mengirim limbah bekas penambangan ke kantor perusahaan tambang itu dan kota Brumadinho.

Masih 279 orang hingga kini belum diketahui nasibnya, dan para pejabat mengatakan mungkin tak ada lagi korban masih ditemukan dalam keadaan hidup.

Penjabat Presiden Brazil, Hamilton Mourao, mengatakan kepada wartawan bahwa satu gugus tugas pemerintah yang dibentuk untuk tanggap bencana sedang mempelajari apakah manajemen tertinggi Vale dapat atau sebaiknya dirombak.

Dana pensiun sektor publik memiliki beberapa wakilnya di jajaran tinggi perusahaan tersebut, dan pemerintah memiliki "saham emas" yang diberikan kepadanya mengenai keputusan-keputusan strategis.

"Masalah manajemen Vale sedang dikaji oleh kelompok krisis," kata Mourao, yang menjadi penjabat presiden selaam 48 jam ketika Presiden Jair Bolsonaro istirahat setelah menjalani pembedahan. "Saya belum yakin apakah kelompok itu dapat membuat rekomendasi

." Saham Vale, produser nikel dan bijih besi terbesar di dunia, jatuh 24,5 persen pada Senin di Sau Paulo, menghapus hampir 19 miliar dolar AS dalam kapitalisasi pasar.