BRIN: Orang Tua Perlu Pastikan Imunisasi Dasar Anak Sudah Lengkap

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane mengatakan orang tua perlu memastikan imunisasi dasar anak sudah lengkap untuk memberikan perlindungan pada anak dari berbagai penyakit.

Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane mengatakan orang tua perlu memastikan imunisasi dasar anak sudah lengkap untuk memberikan perlindungan pada anak dari berbagai penyakit.

"Salah satu kewajiban orang tua adalah menjalankan fungsi perlindungan, salah satunya memastikan anak mereka sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Senin.

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) menambahkan, untuk melengkapi imunisasi dasar anak, orang tua bisa memanfaatkan momentum Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022.

"Pelaksanaan BIAN tahun ini merupakan momentum yang tepat bagi semua pihak untuk memastikan anak-anak sudah mendapat imunisasi dasar lengkap yang mungkin sempat tertinggal karena pandemi COVID-19," katanya.

Pane mengatakan, pada saat ini pemerintah melalui jajaran di Puskesmas1 terus menggencarkan peningkatan cakupan vaksinasi dasar bagi anak.

"Hal ini memang sangat penting untuk memberikan proteksi menyeluruh bagi anak-anak Indonesia," katanya.

Menurutnya, BIAN 2022 menjadi pengingat bagi seluruh orang tua untuk memastikan bahwa anak mereka telah terlindungi dengan imunisasi dasar lengkap.

"Sosialisasi dan edukasi tentang BIAN 2022 ini harus terus digencarkan hingga ke seluruh desa dan kelurahan bahwa orang tua bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi seperti campak rubella, polio, DPT-HB-Hib, dan PCV," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia telah membuat cakupan imunisasi dasar pada anak bangsa sangat berkurang.

Pandemi telah menunda kinerja pemerintah mendistribusikan vaksin pada masyarakat, akibat adanya pembatasan berupa jaga jarak dan menjauhi kerumunan. Berdasarkan data Kemenkes dalam laman resminya, ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.

Pada imunisasi dasar, Syahril mengatakan pemerintah mengejar cakupan pemberian vaksin seperti campak rubella yang menyasar usia sembilan sampai 59 bulan dan imunisasi kejar pada anak usia 12 sampai 59 bulan yang tidak lengkap seperti imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.