Bundesliga Bergulir Lagi Awal Mei, Ada Aturan Unik Dalam Laga Nanti

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Bundesliga Jerman  berpeluang menjadi yang pertama di jajaran kompetisi sepak bola utama Eropa yang memulai kembali pertandingan. Mereka tengah mempersiapkan untuk kembali menggulirkan jadwalnya pada 16 Mei, setelah vakum selama tujuh minggu karena pandemi virus corona.

Asosiasi Sepak Bola Jerman dan DFL sudah menyiapkan aturan bagi tim peserta dan pemain untuk menghadapi lanjutan kompetisi itu. Media Inggris, Metro, memaparkan poin-poin penting dalam aturan baru tersebut. Ada baiknya kita memahami 4 aturan baru yang bakal diterapkan dalam laga demi mengantisipasi virus corona.

Pertama, selebrasi grup tetap diperbolehkan ketika suatu tim berhasil mencetak gol. Hanya, tak boleh ada pelukan atau salaman. Sebab, selain dari mata dan hidung, penyebaran virus corona paling sering terjadi lewat telapak tangan.

Sebagai gantinya, para pemain boleh melakukan tos dengan siku atau kaki. Well, tak menutup peluang kamu bakal melihat pemain-pemain macam Alphonso Davies memamerkan selebrasi yang lebih kreatif daripada sebelumnya.

Berikutnya, para pemain yang berada di bangku cadangan bakal diwajibkan mengenakan masker. Kebijakan ini diambil karena masker bisa menurunkan risiko penyebaran corona dan ini sudah mendapatkan dukungan dari WHO.

Ketiga, selain salaman dan pelukan, para pemain juga dilarang meludah. Ini tentu bakal sulit bagi para pemain, tetapi ini sesuai dengan anjuran Michel D’Hooghe.

"Meludah itu tidak higienis. Saya yakin semua pihak yang terlibat dengan sepak bola harus menghindari ini. Mungkin bisa berikan pemain yang meludah kartu kuning untuk membuatnya jera," ucap sosok yang menjabat sebagai Ketua Medical Committe FIFA tersebut.

Terakhir, ucapkan selamat tinggal untuk sementara kepada maskot Bayern bernama Berni dan maskot Dortmund bernama Emma Bee karena maskot juga dilarang hadir saat pertandingan berlangsung.

Ini sedih, sih, karena maskot ialah salah satu hal yang membuat Bundesliga lebih unik jika dibandingkan liga-liga top lainnya di Eropa. Tapi, demi kemaslahatan bersama, jumlah orang di dalam stadion saat pertandingan memang harus dibatasi.