Cegah Radikalisme, Kasbongpol Pohuwato Gelar Sosialisasi di SMAN 1 Marisa

SHARE

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pohuwato bekerjasama dengan Densus 88 Satgaswil Gorontalo, di kalangan Siswa-siswi SMA Negeri 1 Marisa, Jum'at (14/07/2023).


Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Perang melawan radikalisme di wilayah Kabupaten Pohuwato sampai hari ini tetap dikumandangkan. Pasalnya, gerakan sikap atau semangat yang membawa pada tindakan bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan dengan menggantinya dengan gagasan atau pemahaman baru ini dipandang bisa berdampak buruk pada persatuan dan kesatuan yang sudah ada.

Apalagi diketahui, wilayah Kabupaten Pohuwato merupakan daerah perbatasan yang cukup krusial, gerbang lalu lintas pintu keluar masuk orang. Sehingga ketika paham radikalisme ini masuk, maka penyebarannya pun akan begitu cepat berlangsung dan dapat menimbulkan akibat yang amat vatal.

Alasan inilah kiranya yang membuat Badan Kesbangpol Kabupaten Pohuwato, berupaya mencegah paham radikalisme tersebut lewat sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pohuwato bekerjasama dengan Densus 88 Satgaswil Gorontalo, di kalangan Siswa-siswi SMA Negeri 1 Marisa, Jum'at (14/07/2023).

Sosialisasi pencegahan paham radikalisme tersebut menghadirkan Narasumber Kompol Soffan Anshari selaku Kanit Intelijen Densus 88 Satgaswil Gorontalo, dan Suleman Alinti selaku Narapidana Terorisme (Napiter). Selain itu, turut hadir Wakasek Sapras I Nyoman Sarda, Kanit Binkamsa Aipda Jani Afanto dan Kanit Bintibmas Aipda Moudy Gosal.

Menurut Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Pohuwato melalui Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Visran Ahmad, S.Pd, mengatakan hingga saat ini pencegahan paham radikalisme terus dilakukan.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus melakukan berbagai upaya sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga masyarakat pun terus dilakukan.

"Setiap kali sosialisasi. Kita selalu menyusupi pengetahuan dan pemahaman sikap bela negara dan cinta tanah air," ungkap Visran Ahmad.

Sementara itu, Kompol Soffan Anshari selaku Kanit Intelijen Densus 88 Satgaswil Gorontalo dalam pemaparannya menjelaskan salah satu tugas dan fungsi Densus 88 dalam menangani segala jenis ancaman terorisme, termasuk teror bom.

"Fungsi Satgaswil Densus 88 yakni mendeteksi aktivitas para teroris di setiap daerah serta menangkap para pelaku tindak pidana terorisme yang dapat merusak kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Kompol Soffan Anshari.

Dirinya berharap, peran tokoh agama, adat, masyarakat, orang tua, kalangan muda untuk memberikan pemahaman tentang cinta tanah air. Banyak pelajar yang terpengaruh di Media Sosial mengenai paham radikalisme.

"Sehingga saya berharap kepada para orang tua untuk dapat sebisanya mengawasi anak-anaknya, supaya tidak terpengaruh terhadap ajaran yang bisa menjadi pemahaman yang radikal," harap Soffan Anshari.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Marisa I Nyoman Sarda yang juga selaku tuan rumah pelaksanaan sosialisasi menyampaikan terima kasih kepada Badan Kesbangpol Pohuwato, bersama jajaran Satgaswil Densus 88 Gorontalo yang telah memberikan materi tentang pencegahan paham radikalisme dikalahkan siswa-siswi SMA Negeri 1 Marisa.

Ia mengaku senang dan bangga, karena dengan adanya kegiatan tersebut, untuk bagaimana mencegah sedini mungkin berkaitan dengan tindak kriminal atau tindakan-tindakan teroris yang tentunya merugikan masyarakat secara keseluruhan.

"Dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan anak-anak kami merasa nyaman belajar di sekolah, tidak ada tindakan-tindakan kriminal, sehingga dengan ini pula dapat membuka pemikiran mereka, agar tetap waspada terhadap sikap intoleransi yang dapat berkembang menjadi paham radikalisme dan terorisme," ujarnya menambahkan.