Di Tengah Wabah Corona, Din: Sholat Berjamaah Lebih Baik Di Rumah

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Imbauan tidak shalat berjamaah di masjid selama wabah virus corona, sejatinya memindahkan masjid ke rumah. Tidak benar jika imbauan tersebut berarti meniadakan masjid. 

"Ini bukan meniadakan masjid, tapi memindahkan masjid ke rumah. Hadirkan masjid ke dalam diri," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin Din kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/4) saat menanggapi fenomena masjid yang tidak digunakan shalat berjamaah untuk sementara karena pandemi COVID-19.

Din menegaskan bahwa shalat berjamaah saat ini tetap bisa dilakukan, tetapi dengan jumlah orang yang terbatas misalnya di lingkungan keluarga.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan dalam islam shalat wajib yang dilakukan secara bersama-sama lebih afdhal daripada dilakukan sendiri. Itu bisa dilakukan dalam lingkungan kecil, seperti di skala rumah. Minimal shalat jamaah adalah dua orang. "Agar jarak di antara kita itu dua meter. Agar menaati anjuran, ketentuan jaga jarak hindari kerumunan. Dasar itulah, daerah dimana wabah corona meninggi, shalat jamaah bisa di rumah," ujarnya menambahkan. 

Kepada awak media dia berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap disiplin. Langkah ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. 

Dia mengatakan jika keadaan ini bisa berlangsung sampai bulan Ramadhan, lebih baik menghindari keramaian. Menurutnya bulan ramadhan yang memiliki  keutamaan pahala, terdapat banyak amalan yang dapat dilakukan meski tanpa dilakukan dalam kerumunan. "Untuk sementara waktu hindari ini, jika ini berlanjut sampai Ramadhan," ajaknya.