Dirjen GTK Kemendikbud: Mari Berkolaborasi dan Bergerak Bersama

SHARE

Dirjen GTK Kemendikbud Iwan Syahril (Ditjen GTK)


CARAPANDANG.COM – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Iwan Syahril langsung tancap gas setelah dilantik pada Jumat (8/5/2020). Pada Selasa (12/5/2020), Iwan Syahril menjadi keynote speaker di Webinar PPPPTK IPA dan Talkshow Kemitraan untuk Pembelajaran (P4L) #3 dengan tema “Kolaborasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Literasi, Numerasi, Inklusi”.

Kata kunci yang diungkapkan oleh Iwan yakni kolaborasi dan bergerak bersama.

“Mengamati dari awal dan sampai paparan yang terakhir ini, satu hal yang menurut saya luar biasa adalah seperti ada sense of hopefulness, ini memberikan harapan bahwa perubahan itu mungkin. Bahkan dari tempat-tempat, kondisi-kondisi yang tersulit sekalipun,” kata Dirjen GTK, Iwan Syahril melalui telekonferensi di acara Talkshow Kemitraan untuk Pembelajaran (P4L) #3, Selasa (12/5/2020).

“Ini sudah dibuktikan dengan berbagai program INOVASI. Jadi selamat buat bapak, ibu yang sudah terlibat di dalamnya. Kata kuncinya tentunya adalah kolaborasi. Nah ini menurut saya kolaborasi menjadi satu modal yang sangat penting,” tambah Iwan.

The Innovation for Indonesia’s School Children (INOVASI) sendiri merupakan program kerja sama antara pemerintah Australia dan Indonesia. INOVASI mencoba meningkatkan hasil pembelajaran siswa di bidang literasi dan numerasi untuk tingkat Sekolah Dasar.

Iwan Syahril melanjutkan penjelasannya bahwasanya kolaborasi sebenarnya merupakan nilai luhur bangsa Indonesia sejak dulu kala.

“Kolaborasi sering didengung-dengungkan sebagai 21st century skills, tapi sebenarnya kolaborasi ini adalah nilai luhur bangsa Indonesiaa yaitu gotong royong. Kalau Pancasila mau diperas-peras lagi jadi satu konsep atau kata-kata itu adalah gotong royong. Gotong royong adalah nilai luhur dari budaya yang ada di Indonesia. Sebenarnya yang kita lakukan ini menguatkan atau menggunakan kearifan lokal untuk bersama-sama menciptakan inovasi-inovasi yang bertujuan kepada pembelajaran murid yang lebih baik lagi,” jelas Iwan Syahril.

Kolaborasi atau gotong royong yang dimaksudkan seyogianya bermuara pada hasil belajar siswa.

“Yuk kita gotong royong untuk ini. Sama-sama memperkuat bagaimana guru dan tenaga kependidikan, terutama kepemimpinan sekolahnya untuk terus melakukan inovasi supaya tujuan kita bersama yaitu pembelajaran anak-anak kita akan semakin lebih baik lagi. Semoga kisah inspiratif yang kita dengar dari daerah-daerah di Indonesia dengan kondisi-kondisi yang sangat menantang bisa menjadi sumber inspirasi untuk kita semua,” ungkap Iwan Syahril.

“Bahwa kita percaya bahwa perubahan itu mungkin kalau kita bisa bekerja bersama-sama, kita berkolaborasi. Jadi tetap harus melanjutkan kolaborasi ini, termasuk bukan hanya di masa pandemi, tapi yang lebih penting lagi di pascapandemi Covid-19, demi sekali lagi masa depan anak-anak kita. Mari kita semua terus berinovasi, berkolaborasi, dan bergerak bersama-sama. Guru penggerak, sekolah penggerak, komunitas penggerak. Salam Merdeka Belajar,” imbuh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril.