Dokter: Suplemen Dikonsumsi untuk Mencegah, Bukan sebagai Obat

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG -  Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi RSCM, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI mengatakan bahwa suplemen penguat imun sebaiknya  dikonsumsi sebelum tubuh terkena penyakit. 

"Tentu harus sebelum sakit karena ini kan pencegahan, vaksin juga kan dilakukan sebelum sakit untuk pencegahan,"  katanya dalam webinar "Soho: Kembali Beraktivitas, Masyarakat Harus Waspada Omicron" pada Kamis (3/2).

Dia menjelaskan suplemen immunodulator berfungsi untuk memodulasi atau mempengaruhi sistem imun tubuh menjadi lebih baik. Untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak gampang terserang penyakit, akan lebih baik jika suplemen ini dikonsumsi untuk mencegah dan bukan sebagai obat.

Suplemen immunodulator membantu merangsang sistem imun dalam tubuh untuk membuat pertahanan terhadap virus.

Untuk menguatkan daya tahan tubuh, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat sehingga mengkonsumsi suplemen harus dilakukan sebelum terserang penyakit.

"Sebelum pandemi juga kan kita minum vitamin agar tidak flu atau mau bepergian jauh seperti umrah. Jadi memang sebaiknya sebelum sakit daripada pas sakit langsung ngeboost dosis," kata Prof. Iris.

"Karena sistem imun itu enggak bisa dipaksa kerjanya, dia harus pelan-pelan, kecuali antivirus," lanjutnya.

Untuk suplemen vitamin, Prof. Iris mengatakan tubuh membutuhkan vitamin lengkap seperti A, B, C, D dan E. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa vitamin D lebih diganderungi belakangan ini lantaran dapat meningkatkan sistem imun agar terhindar dari virus corona.

Meski demikian, keberadaan vitamin A, B, C dan E tidak boleh diabaikan. Vitamin tersebut bisa didapatkan melalui makanan yang bergizi ataupun suplemen tambahan.

"Itu semua penting, harus seimbang. Tapi vitamin D sekarang begitu naik daun karena reseptornya dari seluruh bagian tubuh termasuk sistem imun tubuh yang membutuhkan vitamin D," kata Prof. Iris.

Untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin D, bisa didapatkan dari makanan, berjemur dan konsumsi suplemen vitamin D. "Tapi berjemur juga harus tahu waktunya, kalau kelamaan malah nanti kanker kulit. Yang kita butuh itu UV B yang baru ada jam 10, 10 menit saja, tapi kalau susah dapat matahari enggak ada salahnya konsumsi vitamin D," jelasnya.