Dongkrak Kunjungan Wisata Usai Pandemi Pemkab Sika NTT Siapkan 116 Destinasi Wisata

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM- Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur optimistis jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten itu akan meningkat usai pandemi oleh karena pihaknya sudah menyiapkan 116 destinasi wisata di daerah itu untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Ada 116 destinasi wisata yang dapat kita jual kepada wisatawan pascapandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka Petrus Poling Wairhaming di Maumere, Sikka, Jumat.

Ia mengatakan dampak pandemi COVID-19 ini sangat terasa untuk sektor pariwisata di Kabupaten Sikka itu. Dari Januari hingga September tercatat hanya ada 7.000 wisatawan yang berkunjung.

Padahal ujar dia jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di periode yang sama jumlah kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara mencapai 40 ribuan wisatawan.

"Pandemi ini memang merusak semuanya. Kita sudah coba berbagai upaya untuk kembali bangkitkan pariwisata di daerah ini. Beberapa cara yakni menggandeng pemangku kepentingan di sektor pariwisata," tutur dia.

Selain itu juga ujar dia kunjungan wisatawan ke kawasan wisata di kabupaten itu tetap dibuka, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat yang sudah ditetapkan pemerintah setempat.

Lebih lanjut kata dia, dari 116 kawasan destinasi wisata baik wisata alam dan budaya, baru 34 destinasi wisata yang sudah dikenal melalui promosi pariwisata yang dilakukan.

Ia menyebutkan beberapa kawasan wisata di daerah itu yang sering menjadi daya tarik bagi wisatawan yakni wisata alam laut Teluk Maumere dan wisata bawah laut di daerah itu.

Petrus mengatakan secara perlahan pihaknya akan mengembangkan potensi pariwisata di daerah itu, dengan cara terlebih dahulu memberikan kesempatan bagi wisatawan domestik.

"Nanti baru kita buka bagi wisatawan internasional. Ya intinya kita ingin agar pariwisata kita bangkit lagi. Dan kita berharap sampai akhir Desember bisa mulai alami peningkatan," tutur dia.

Iapun menambahkan penurunan 80 persen wisatawan itu tentu saja berdampak pada pemasukan bagi daerah itu.