Emas Naik Tipis 0,07 Persen Efek Ketidakpastian Geopolitik

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Harga emas bergerak sangat volatile tetapi dalam jangka panjang peluang untuk terbang sangat terbuka.

Harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 2376,44 per troy ons pada perdagangan Kamis (16/5/2024). Harganya melandai 0,4%. Pelemahan ini menjadi kabar buruk setelah emas terbang 1,19% pada perdagangan hari sebelumnya.

Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Sang logam mulia bergerak di posisi US$ 2378,13 per troy ons. Harganya menguat 0,07%.

Harga emas melemah karena aksi profit taking serta kembali munculnya kekhawatiran pasar mengenai kebijakan suku bunga. Kendati demikian, sang logam mulia masih berpotensi terbang.

Optimisme tersebut ditopang oleh keyakinan pasar mengenai pemangkasan suku bunga The Fed hingga potensi panasnya geopolitik yang meningkatkan permintaan aset safe haven seperti emas.

Optimisme pasar mengenai pemangkasan suku bunga melesat tajam setelah AS mengumumkan laju inflasi mereka melandai ke 3,4% (year on year/yoy) pada April 2024, dari 3,5% (yoy) pada Maret 2024.

James Stanley, Senior Strategist dari Forex.com menjelaskan harga emas tengah menguji titik resistance di US$ 2.400 per troy ons. Jika emas mampu melewati titik tersebut maka haraganya bisa terbang ke US$ 2.500 per troy ons.

"Emas jelas tengah menguji titik resistance US$ 2.400. Emas tidak kesulitan menembus US4 2.300 tetapi sangat sulit menyentuh US$ 2.400 karena kenaikan harganya yang sudah sangat tinggi," tutur Stanley, dikutip dari Kitco.com.

Proyeksi dari ROTH Capital Partners bahkan lebih tinggi lagi. Analis mereka, JC O'Hara memperkirakan emas bisa saja menembus US$ 2.600 dalam waktu dekat.

"Emas dalam tren penguatan terus menerus. Secara teknikal harganya bisa tembus US$ 2.600," tutur O'Hara.

Dia menambahkan harga emas terus naik karena adanya ketidakpastian geopolitik hingga proyeksi pemangkasan suku bunga. Jika kedua faktor tersebut menguat maka emas akan semakin kencang.

Pandangan sebaliknya diberikan oleh Ewa Manthey, commodities strategist dari Dutch bank ING. Dia memperkirakan emas akan sedikit melemah kuartal kedua ini karena kehati-hatian The Fed dalam menentukan suku bunga. dilansir antaranews.com