FKUI Luncurkan Alat Tes Diagnostik Dini dan Cepat DBD

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) meluncurkan alat tes diagnostik dini dan cepat demam berdarah dengue (DBD), yakni rapid diagnostic tes (RDT) protein NS-1.

“Alat atau kit ini merupakan kolaborasi perguruan tinggi dengan industri,” kata ketua tim peneliti, Beti Ernawati Dewi, dalam peluncuran yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Alat tes cepat tersebut merupakan hasil penelitian dengan personel dari lintas program studi UI, yakni Beti Ernawati Dewi, Leonard Nainggolan, Fithriyah, Andriansjah Rukmana, Evy Suryani, dan Hidayati Desti.

Dia menambahkan kasus DBD terus meningkat dan bahkan saat pandemi COVID-19 pun, kasus DBD mencapai angka 100.000 kasus.

Menurut dia, jumlah itu merupakan kasus yang terkonfirmasi.

Selama ini, lanjut dia, infeksi akibat gigitan nyamuk itu sering terlambat untuk dikenali karena gejala klinis tidak spesifik. Penatalaksanaan infeksi virus dengue diawal infeksi sebelum masuk fase kritis akan menurunkan risiko kematian pasien.

“Deteksi dini dapat mengidentifikasi adanya virus dengue sehingga dapat segera dilakukan fogging (pengasapan) untuk memutus mata rantai penyebaran virus dengue itu,” kata dia.

Kit tersebut dapat mendeteksi adanya infeksi pada fase awal, sensitif karena bisa mendeteksi semua serotipe yang ada, mudah, cepat, dan terjangkau.

Dia menjelaskan pengembangan kit tersebut cukup sulit karena harus bisa menangkap empat serotipe yang beredar di Indonesia, yakni serotipe-1 (DEN-1), DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Dekan FK UI Prof Ari F. Syam, mengatakan kit diagnostik itu penting untuk mendeteksi adanya virus dengue di tubuh. Sebelum adanya pandemi, yang dipikirkan oleh tenaga kesehatan saat pasien demam tinggi adalah tifus atau DBD.

Halaman : 1