Gubernur Sumbar Kritisi Definisi Pengangguran Pada Data BPS

SHARE

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (Ditpsmp)


CARAPANDANG.COM - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengkritik data pengangguran yang dikeluarkan BPS karena tidak berbanding lurus dengan angka kemiskinan yang terus berkurang.

"Angka kemiskinan di Sumbar selalu turun sejalan dengan data nasional, seharusnya kalau jumlah orang miskin berkurang maka penduduk yang menganggur juga turun," kata dia di Padang, Selasa, usai pencanangan Sensus Penduduk 2020 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar.

Menurut dia secara logika jika kemiskinan berkurang maka pengangguran rendah dan sebaliknya, termasuk jika pertumbuhan ekonomi tinggi maka kemiskinan dan pengangguran juga akan turun.

Ia menilai terjadinya perbedaan angka kemiskinan dengan pengangguran karena orang Minang memandang yang bekerja itu adalah punya kantor dan pendapatan tetap.

"Jika tidak ada kantor dan pendapatan tetap walaupun ada penghasilan belum dipandang bekerja," ujarnya.

Ia memberi contoh di bidang konstruksi triliunan uang berputar, namun bagi pekerja bangunan bisa saja dianggap belum bekerja.

Oleh sebab itu ia memberi saran agar saat BPS melakukan pendataan menambahkan pertanyaan dari mana masyarakat mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga.

Misalnya ibu rumah tangga yang membuat kerajinan, dalam pikiran mereka itu bukan bekerja, akan tetapi menghasilkan uang dan cukup untuk membiayai rumah tangga, katanya.