CARAPANDANG.COM - Untuk menghadapi penerapan era normal baru (new normal) Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua akan menyiapkan instrumen khusus.Â
Seperti disampaikan oleh  Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait bahwa pihaknya akan menyiapkan tiga instrumen yg berbeda, yang pertama harus menyiapkan orang tua.
"Hari ini orang tua harus siap, ketika kehidupan normal terjadi, anak-anak masuk sekolah, apa yang akan orang tua buat," katanya di Jayapura, Jumat.Â
Menurut Christian, sekolah di mana manajemennya baik guru, sumber daya manusia dan lainnya harus sudah mempersiapkan kondisi normal baru seperti wajib memiliki tempat cuci tangan, memakai masker, hand sanitizier serta alat pengukur suhu badan. "Lalu jika di kelas ada 30 orang, maka harus dibagi dan dibatasi hingga 15 orang bahkan kalau bisa kurang dari itu, lalu jam belajar harus disiapkan atau disusun lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan setelah pedoman disiapkan, sekolah harus mengikuti cara tersebut, misalnya bagaimana cara berinteraksi, mekanisme olahraga bersama, acara-acara seremoni, jam istirahat dan lain sebagainya. "Selanjutnya, bagaimana guru dan murid, anak-anak karena kebiasaan makan di rumah, dan di sekolah tidak ada jajan lagi di sekolah, apa yang harus disiapkan oleh anak-anak, sehingga membawa bekal sendiri," katanya lagi.
Dia menambahkan kesemuanya akan dibuatkan protapnya, pasalnya masih banyak guru dan murid yang tidak paham mengenai COVID-19 sehingga pihaknya akan memberikan pemahaman sehingga penerapan penormalan baru dapat dilaksanakan dengan baik.
Seperti disampaikan oleh  Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait bahwa pihaknya akan menyiapkan tiga instrumen yg berbeda, yang pertama harus menyiapkan orang tua.
"Hari ini orang tua harus siap, ketika kehidupan normal terjadi, anak-anak masuk sekolah, apa yang akan orang tua buat," katanya di Jayapura, Jumat.Â
Menurut Christian, sekolah di mana manajemennya baik guru, sumber daya manusia dan lainnya harus sudah mempersiapkan kondisi normal baru seperti wajib memiliki tempat cuci tangan, memakai masker, hand sanitizier serta alat pengukur suhu badan. "Lalu jika di kelas ada 30 orang, maka harus dibagi dan dibatasi hingga 15 orang bahkan kalau bisa kurang dari itu, lalu jam belajar harus disiapkan atau disusun lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan setelah pedoman disiapkan, sekolah harus mengikuti cara tersebut, misalnya bagaimana cara berinteraksi, mekanisme olahraga bersama, acara-acara seremoni, jam istirahat dan lain sebagainya. "Selanjutnya, bagaimana guru dan murid, anak-anak karena kebiasaan makan di rumah, dan di sekolah tidak ada jajan lagi di sekolah, apa yang harus disiapkan oleh anak-anak, sehingga membawa bekal sendiri," katanya lagi.
Dia menambahkan kesemuanya akan dibuatkan protapnya, pasalnya masih banyak guru dan murid yang tidak paham mengenai COVID-19 sehingga pihaknya akan memberikan pemahaman sehingga penerapan penormalan baru dapat dilaksanakan dengan baik.
.jpg "Saatnya Perempuan Menjadi Subjek Pengendalian Perubahan Iklim")
