Harapan Pedagang Oleh-oleh Garut Menyambut Normal Baru

SHARE

Kios pedagang oleh-oleh di Garut


CARAPANDANG.COM -  Dampak Covid-19 yang dirasakan oleh para pedagang oleh-oleh di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sejak adanya wabah ini, penjualannya turun drastis dalam tiga bulan terakhir. 

Wacana penerapan normal baru menjadi harapan. Semoga dengan penerapan normal baru nanti, hasil penjualannya mengalami peningkatan.  "Saya berharap pandemi ini segera berakhir dan aktivitas bisa kembali seperti sediakala,"  ujar salah seorang penjual oleh-oleh di kawasan Tarogong, Kabupaten Garut, Selasa.

Dia mengatakan setelah pemerintah daerah tidak memberlakukan lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Garut sejumlah penjual oleh-oleh mulai membuka usahanya. Pemilik toko, memberlakukan aturan standar kesehatan di dalam toko seperti menyiapkan tempat cuci tangan, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak antara pelayan dengan pembeli.

"Pekerja wajib menggunakan masker, menjaga jarak, kita juga menyediakan tempat cuci tangan di depan toko, kita mengikuti arahan pemerintah untuk mencegah penyebaran," katanya.

Pemilik toko oleh-oleh lainnya, Nisa mengatakan, sudah satu bulan lebih toko ditutup dan memberhentikan sementara para pekerja dampak wabah Covid-19, kemudian baru dibuka kembali setelah Lebaran 2020. Wabah ini telah melumpuhkan perekonomian di sentra oleh-oleh Garut yang selama ini meraup keuntungan dari wisatawan saat musim libur Lebaran maupun akhir pekan. "Sejak corona penjualan drastis turun, bahkan sampai tidak ada yang beli," kata Nisa.

Ia berharap, adanya aturan baru penerapan "new normal" yang membolehkan kembali aktivitas masyarakat dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dapat mendongkrak penjualan di sentra oleh-oleh. "Adanya kebijakan soal 'new normal', kita berharap penjualan oleh-oleh bisa bagus lagi," katanya.