Harga Minyak Turun Tipis Jelang Pembicaraan Peredamaian Ukraina-Rusia

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Harga minyak mentah berjangka Brent terakhir merosot 3,81 dolar AS atau 3,4 persen, menjadi diperdagangkan di 18,86 dolar AS per barel pada pukul 07.41 GMT. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS jatuh 3,85 dolar AS atau 3,5 persen, menjadi diperdagangkan di 105,48 dolar AS per barel.

Kedua kontrak telah melonjak sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, dan naik sekitar 40 persen untuk tahun ini hingga saat ini.

Negosiator Ukraina dan Rusia akan berbicara lagi pada Senin melalui tautan video setelah kedua belah pihak menyebutkan kemajuan.

Negosiator telah memberikan penilaian paling optimis mereka setelah negosiasi akhir pekan, menunjukkan mungkin ada hasil positif dalam beberapa hari.

Pada Minggu (13/3/2022) Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan Rusia menunjukkan tanda-tanda mungkin bersedia untuk melakukan negosiasi substantif atas Ukraina, sementara negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa Rusia "mulai berbicara secara konstruktif."

Invasi Rusia, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", telah mengguncang pasar energi secara global.

"Harga minyak mungkin terus melemah minggu ini karena investor telah mencerna dampak sanksi terhadap Rusia, bersama dengan pihak-pihak yang menunjukkan tanda-tanda negosiasi ke arah gencatan senjata," kata Analis CMC Markets, Tina Teng.

"Karena pasar telah memperkirakan pasokan yang jauh lebih ketat dari Februari hingga awal Maret, fokusnya beralih ke kebijakan moneter dalam pertemuan FOMC mendatang minggu ini, yang dapat memperkuat dolar lebih lanjut, dan menekan harga-harga komoditas," tambah Teng.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS bertemu pada 15-16 Maret untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga atau tidak.

Halaman : 1