John yang Tekun Berprestasi di Jalur Sains

SHARE

John Howard Wijaya (ditpsmp)


CARAPANDANG.COM – Prestasi dapat tumbuh manakala ada pemantik dan semangat berkreasi. Hal itulah yang dialami oleh keluarga John Howard Wijaya. John adalah peraih medali perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP Tingkat Nasional Tahun 2018. Pada Upacara Penutupan dan Penganugerahan Medali OSN 2018 di Auditorium Universitas Negeri Padang, Jumat (6/7/2018). John mengungkapkan harapannya untuk dapat berlomba di tingkat internasional.

“Saya sudah mantap memilih jalur IPA. Dan setelah OSN ini saya berharap bisa ikut ke ajang lomba internasional,” kata John Howard Wijaya kala itu.

Berbilang bulan kemudian harapan itu terwujud menjadi nyata. John merupakan salah satu anggota Tim Indonesia B pada The 15th International Junior Science Olympiad yang diselenggarakan di Gaborone, Botswana pada 2 s.d. 11 Desember 2018. John Howard Wijaya berhasil meraih medali perak pada The 15th International Junior Science Olympiad.

John tampil di kancah internasional bukan kali ini saja. Ia telah memiliki rekam jejak itu semenjak bangku Sekolah Dasar (SD).

“Dia waktu SD, Matematika jago, IPA jago. Sama guru IPA diajak ke IPA dia mau. Waktu SD sama dengan Nabiel sampai ke International Mathematics and Science Olympiad (IMSO), Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School (ASMOPS) juga,” ujar ayah dari John Howard Wijaya, Edy Wijaya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (13/12/2018).

Rangkaian prestasi membanggakan dari John Howard Wijaya tersebut mendatangkan inspirasi bagi adik-adiknya. John yang merupakan sulung dari 3 bersaudara ini memberikan motivasi melalui prestasi kepada kedua adiknya.

“Sebagai anak paling besar dari 3 bersaudara, adik-adiknya pengen ikut dia. Adiknya baru pulang dari IMSO juga dari Cina. Panutan adik-adiknya,” tutur Edy yang berprofesi sebagai wiraswasta.

Kemandirian dan Harapan Terus Berprestasi

Edy Wijaya mengungkap John merupakan sosok yang tekun serta mandiri dalam belajar. Kemandirian itulah yang juga dilihat sang ayah kala siswa SMP Darma Yudha ini menjalani training center IJSO. Training center 1 IJSO berlangsung selama 2 minggu, training center 2 selama 1 bulan, dan training center 3 dalam durasi 1,5 bulan.

Training center membuat anak saya semakin mandiri. Dari masih kecil begitu mandiri. Senang bisa ikut begitu,” tutur Edy Wijaya seperti dilansir laman Ditpsmp Kemdikbud RI.

Ya, Edy memang telah terbiasa berpisah dengan anaknya karena John kerap harus mengikuti kompetisi sains internasional dan mengikuti training center. Edy pun mengungkap harapannya agar John terus berprestasi

“Harapannya makin berprestasi terus di SMA nantinya,” ungkap Edy Wijaya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (13/12/2018).