‘Jokowi Adalah Kita’ & Iklan ‘Jokowi KW’ Itu

SHARE

Iklan mirip Jokowi di Kota Lama Semarang (Arfianingrum Pujiastuti)


CARAPANDANG.COM – Belum lama ini saya menonton di bioskop. Terdapat iklan dari salah satu platform perdagangan elektronik yang menyertakan sosok mirip Jokowi. Sebagai seorang jurnalis, terpantiklah untuk memaknai dan mencoba mencari korelasi makna dari iklan tersebut.

Joko Widodo pada Pilpres 2014 menyertakan tagline ‘Jokowi Adalah Kita’. Kedekatan dengan kita pun ditampilkan dengan sosok kerakyatan, gemar blusukan, sederhana. Jokowi terlihat begitu dekat berbaur, bersalaman denga rakyat. Lalu berselang waktu menjelang Pilpres 2019, tema ‘Jokowi Adalah Kita’ masih cukup kuat melekat. Jokowi mampu menyentuh generasi milenial, kekinian, zaman now. Sebut saja melalui vlog yang dilakukannya. Melalui vlog, Jokowi ingin menunjukkan sisi manusiawi dirinya. Dalam terminologi komunikasi politik, maka vlog dapat dimaknai sebagai sarana ‘Jokowi Adalah Kita’, Jokowi adalah pilihan dari generasi zaman now.

Sementara itu ranah periklanan begitu kreatifnya. Beberapa tokoh ternama versi KW telah menjadi begitu ikonik. Sebut saja versi KW dari Barack Obama. Publik Indonesia pun menerima dengan baik tentang pesan iklan ataupun tersenyum simpul melihat Obama versi KW. Sedangkan dengan iklan yang menyertakan sosok Jokowi versi KW tersebut mendapatkan respons positif. Tentu jika didedah secara komunikasi politik, maka akan terkokohkan ‘Jokowi Adalah Kita’. Di era politik sebelum Jokowi, kemiripan gesture dan gaya seorang politikus lebih kental dinarasikan sebagai kritik. Seniman Butet Kertaradjasa diantaranya yang begitu piawai memerankan Soeharto.

Sedangkan di era zaman now, Jokowi tidak tersinggung dengan iklan dari salah satu platform perdagangan elektronik tersebut. Bahkan bisa jadi elektabilitas mantan Wali Kota Surakarta ini terbantukan melalui iklan tersebut yang muncul di mana-mana. Baik itu melalui medium visual, medium cetak, hingga iklan berjalan.

Di daerah Kota Lama Semarang, belum lama ini (tepatnya Jumat, 9 Maret 2018), saya pun kembali bertemu dengan iklan salah satu platform perdagangan elektronik tersebut. Sebuah iklan berjalan dengan motor. Maka rasa-rasanya aroma Pilpres 2019 telah tertabuh dengan berbagai cara, entah disadari atau tidak.