Jurnalis Al Jazeera Gugat Putra Mahkota Arab Saudi Dan UEA Diduga Meretas Ponselnya

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM- Seorang pembawa berita Al Jazeera menggugat putra mahkota Arab Saudi dan Uni Emirat Arab atas dugaan meretas ponselnya, dan mencuri serta mengubah gambar untuk menghina dan mengintimidasi dia di meia sosial.

Ghada Oueiss mengklaim dia menjadi sasaran pelecehan karena dia melaporkan pelanggaran hak asasi manusia, menurut pengaduannya yang diajukan pada hari Rabu di pengadilan federal Miami. Demikian seperti melansir laman South China Morning Post, Jumat (11/12/2020). 

Tudingannya dijatuhkan kepada Mohammed bin Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi dan Mohammed bin Zayed Al Nahyan dari UEA sebagai tergugat, serta pejabat dan agen lain dari negara-negara tersebut.

Beberapa dari pejabat tersebut menggunakan entitas yang berbasis di AS, seperti Misi Kebudayaan Arab Saudi untuk merekrut warga AS dalam kampanye untuk menyerang para kritikus rezim, menurut gugatan tersebut.

>Oueiss mengatakan seorang wanita Miami dan seorang pria di Orlando, Florida, bertanggung jawab atas peretasan ponselnya termasuk tangkapan layar video yang dibuat untuk membuatnya tampak telanjang dan disebarluaskan di media sosial.  

Keluhan tersebut menyusul tuduhan lain bahwa keluarga penguasa Arab Saudi mengoordinasikan upaya untuk meretas akun Twitter para pembangkang dan bahwa Mohammed bin Salman berada di belakang meretas ponsel milik pendiri Amazon.com, Jeff Bezos.

"Nona Oueiss adalah salah satu dari daftar terbaru jurnalis yang menjadi sasaran upaya bersama dan terkoordinasi dari kepemimpinan Saudi dan UEA, yang memanfaatkan banyak entitas dan vektor menggunakan kampanye pelecehan media sosial dan upaya peretasan yang ditargetkan untuk memfitnah, mempermalukan, dan merugikan para pembangkang," menurut gugatan tersebut. 

Gugatan itu mengutip pembunuhan jurnalis di tahun 2018, Jamal Khashoggi sebagai contoh sejauh mana kerajaan akan membungkam para kritikus.

Terkait hal ini, perwakilan dari kedutaan Saudi dan UEA di Washington tidak dapat segera dihubungi melalui email atau telepon untuk memberikan komentar.