Kasus DBD di Agam Meningkat, 15 Warga Terjangkit Satu Orang Meninggal Dunia

SHARE

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr Hendri Rusdian. (ft: Linda)


Laporan : Linda sari

CARAPANDANG (AGAM) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam mencatat  sepanjang November hingga pekan ketiga Januari 2022 ini  terdapat  15  kasus Demam Berdarah Dengue  (DBD).  Jumlah ini menunjukkan  kenaikan dari tahun sebelumnya.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr Hendri Rusdian, Selasa (18/1/22) di ruang kerjanya. Hendri menyebut,  dari 15 warga terjangkit DBD di kawasan Ibu kota Kabupaten Agam, Lubuk Basung itu, satu diantaranya meninggal dunia akibat trserang penyakit yang ditularkan oleh  nyamuk  Aedes Aegypti ini.

Belasan warga yang terjangkit wabah DBD ini tersebar di Kecamatan Lubuk Basung  antara lain Ujung Labuah Nagari Parsiapan, Sungai Jariang, Lubuk Basung, Asrama Polres  Agam, Sangkir, Batu Palano dan Jorong Balai Ahad.  

Menurut Hendri,  secara jumlah, kasus DBD di Agam saat ini belum mengkuatirkan. Walau demikian dia mengingatkan penyakit tersebut tidak boleh disepelekan.

"Penyakit DBD ini tidak boleh dianggap remeh, karena berbahaya dan bisa berakibat fatal bila tak diobat secara dini. Jika ada gejala, lakukanlah pemeriksaan ke Puskesmas atau rumah sakit, agar segera teratasi," ujar Hendri.

Dijelaskan Hendri, sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Agam telah melakukan fogging atau pengasapan di dua lokasi di Kecamatan Lubuk Basung antara lain rumah-rumah warga di Ujung Labuah Nagari Persiapan,  Sungai Jariang,  Lubuk Basung dan Asmara Polres Agam.

Hendri menyebut, penularan DBD berbeda dengan penyakit infeksi  lainnya seperti Covid-19 yang menular secara lansung dari orang satu ke orang lain.

"Penularan DBD membutuhkan perantara nyamuk Aedes aegypti yang menyuntikan virus dengue ke tubuh manusia," jelasnya

Karena itu ia meminta masyarakat waspada ancaman DBD disaat masih berjuang dimasa pandemi COVID-19, terlebih di saat musim penghujan ini.

"Hujan membuat banyak genangan air yang menjadi sarang bagi perkembangbiakan dan  pertumbuhan larva nyamuk jenis aedes aegpty, inilah yang ancaman bagi kita," ujarnya.

Untuk itu ia mengimbau kepada warga untuk gencar melakukan gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) sebagai upaya pencegahan penyakit demam.

"Agar tidak menjadi sarang nyamuk, segera menguras penampungan air dan mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampung air serta mengubur barang bekas," pungkasnya.  (*)