Kasus Positif Covid-19 Bertambah, Wagub Bali Minta Kurangi Pertemuan Di Lingkungan Desa Adat

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM -  Bebarapa waktu terakhir kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali mengalami lonjakan. Hal tersebut dipicu karena kasus transmisi lokal yang terjadi di lingkungan rumah tangga atau keluarga dan pelaksanaan upacara adat.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati disela-sela menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bali, di Denpasar, Kamis (10/9). 

"Kita lihat secara rinci dan cermat apa yang menyebabkan beberapa hari terakhir timbul lonjakan (kasus Covid-19 )  di Bali, kalau kita dengar laporan teman-teman di kabupaten/kota lebih banyak diakibatkan oleh transmisi lokal rumah tangga dan upacara-upacara," jelasnya. 

Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini mengatakan dengan dibukanya kembali tempat-tempat wisata, telah menyebabkan tak sedikit generasi muda yang sebelumnya selama sekian bulan harus berdiam di rumah kemudian meluapkan kegembiraannya dengan berwisata. Setelah itu mereka pulang ke rumah tidak menyadari membawa virus corona  ke keluarga.  

"Ini akhirnya timbul penderita-penderita yang tanpa gejala, OTG-OTG. Karena mereka muda-muda, sehat-sehat dan mereka pulang, ini yang menjadi sumber orang tuanya dan neneknya terkena.  Oleh karena daya tahan tubuh para orang tua yang sudah lemah, sehingga waktu penyembuhannya relatif lama serta risiko kematiannya tinggi," jelasnya menambahkan.

Di sisi lain, pihaknya juga akan membicarakan lagi dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali untuk meminimalkan pertemuan-pertemuan di lingkungan desa adat.

"Dulu masyarakat kita taat saat ada Maklumat Kapolri (terkait larangan berkerumun-red). Kapolda, Kapolres dulu semua turun. Sekarang agak longgar, apakah peran desa adat dikembalikan seperti dulu lagi? Kalaupun tidak taat seperti dulu lagi, tetapi mesti disadari Covid-19 masih ada," ujarnya.