Kata Para Guru Tentang Merdeka Belajar

SHARE

Merdeka Belajar (Ditjen GTK)


CARAPANDANG.COM - Merujuk pada Kebijakan Merdeka Belajar, kepala sekolah dan guru penggerak yang menjadi motor perubahan semestinya lebih aktif menciptakan terobosan yang menggugah ekosistem pendidikannya. “Kunci keberhasilan ada di kepala sekolah dan guru. Perlu rumusan kebijakan dari bawah. Forum ini tepat untuk memberikan inspirasi kepada kepala sekolah dan guru dalam berinovasi,” kata Guru SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo Jawa Timur, Enik di sela-sela lokakarya “Refleksi Kritis Kerangka Kompetensi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas”, di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/2/2020). 

Guru dari SDN 34 Borang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Wanti Sila Sakti memberikan apresiasiasi atas lokakarya yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. Ia mengatakan, kesempatan ini adalah ajang untuk berbagi inspirasi dan motivasi berdasarkan pengalaman di lapangan. “Ini gebrakan luar biasa dari Kemendikbud,” ucap Wanti.

Sedangkan Irma Nurul, mengajak agar para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk merumuskan kriteria kepala sekolah dan guru yang berkualitas dalam mempercepat akselerasi pendidikan. “Kepala sekolah dan guru harus bisa bertransformasi dengan cepat. Jika mereka tidak siap, bagaimana kita mempersiapkan murid-murid kita di masa yang akan datang,” kata guru dari SMP Lazuardi Al-Falah, Depok, Irma.

Menurut Irma, Merdeka Belajar adalah ketika guru berkomitmen untuk mencetak generasi penerus yang kompeten dengan metode belajar yang inovatif. “Bukan sebatas tuntas (belajar) tapi juga mampu membuat peserta didiknya paham terhadap konsep pembelajaran. Guru yang mandiri sangat dibutuhkan dalam menemukan cara (belajar) yang efektif di tengah berbagai keterbatasan,” terangnya.

Sementara itu, Merdeka Belajar dari versi Pengawas Sekolah Provinsi Sulawesi Selatan, Madalle adalah ketika pengawas dirindukan oleh kepala sekolah dan guru. “Maksudnya pengawas bisa membimbing guru dan kepsek dengan cara pikir yang induktif yaitu kreatif dan inovatif untuk mencari metode baru (solusi). Di ujung pertemuan ada refleksi sehingga saat ada masalah bisa segera terpecahkan,” ungkapnya.