Kebahagiaan Bersifat Fleksibel

SHARE

Bahagia


CARAPANDANG.COM - Setiap manusia di dunia pasti sangat mendambakan kebahagiaan dalam menjalani hidupnya. Banyak cara yang dilakukan manusia agar merasakan kebahagiaan dengan susah payah, wajar saja jika banyak manusia menyusun segala siasat agar kebahagiaan mengiringi.

Kebahagiaan menurut bapak psikologi positif Martin Seligman, menerjemahkan kebahagiaan sebagai pengalaman merasakan emosi positif seperti sukacita, kegembiraan dan kepuasan dipadukan dengan perasaan mendalam terkait makna dan tujuan hidup.

Namun terdapat sebuah hal menarik yang dihasilkan oleh penelitian mengenai kebahagiaan. Seperti dilansir situs National Georaphic Indonesia yang menuliskan hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kebahagiaan bersifat fleksibel dan dapat diusahakan untuk mendapatkannya dengan berjuang keras. Akan tetapi harus diperhatikan juga bahwa mendapatkan kebahagiaan harus realistis.

Hasil penelitian trsebut dapat diartikan bahwa kunci kebahagiaan dan kesejahteraan diri adalah fleksibilitas psikologis kita sendiri, sehingga hal yang perlu dibangun terlebih dahulu oleh setiap manusia yang ingin merasakan kebahagiaan adalah fleksibel bagi diri untuk mentolerir terhadap kondisi yang tidak nyaman maupun nyaman di lingkungan sekitar.

Secara filosifis terdapat dua jalan untuk menuju kebahagiaan yaitu hedonistik atau memuaskan diri sendiri, mendapatkan kebahagiaan secara maksimal dan menghindari rasa sakit, biasanya hanya bersifat sementara. Jalan kedua yaitu eudaiminik atau berpikir panjang untuk mendapatkan kebahagiaan melalui kebaikan, keadilan, kejujuran dan keberanian

Penelitian lain menunjukan bahwa kesengsaraan untuk mendapatkan kebahagiaan baik untuk diri, namun tergantung dari respons seseorag terhadap rasa sakit yang timbul dari kesengsaraan tersebut.

Tekanan yang timbul untuk mencapai kebahagiaan merupakan suatu tantangan yang harus diajak berdamai agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih tangguh. Bahkan jadikanlah tekanan sebagai motivasi untuk lebih maju.