Kebakaran Hutan Di Yunani Tewaskan 74 Orang, 150 kritis dan 1000 Rumah Terbakar

SHARE

PEtugas pemadam kebakaran bertarung dengan si jagor merah di Yunani (ekathimerini.dok)


CARAPANDANG.COM – Kebakaran Hutan DI Yunani memberikan luka yang sangat dalam bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Di lansir dari thesun.co.uk, musibah yang dinyatakan sebagai kebakaran terbesar tersebut telah menewaskan 74 orang masyarakat lokal dan wisatawan asing. Kemudian 150 orang dinyatakan luka-luka dan kritis serta ada 1000 rumah yang hangus terbakar dilalap si jago merah.

Kebakaran ini terjadi pada Senin (23/7/2018) di kawasan Mati, Yunani. Lokasi tersebut berdekatakan dengan kawasan pariwisata yang ramai di kunjungi wisatawan saat liburan.

Pemerintah Yunani mengaku tidak sanggup menghadapi api dengan semua petugas yang dimiliki. Untuk itu Pemerintah meminta Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk membantu memadamkan si jago merah yang mengamuk.

Ratusan petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan api. Operasi pencar­ian dan penyelamatan dikerahkan untuk menolong wisatawan yang melarikan diri dari kebakaran.

"Kemungkinan apapun akan kami lakukan untuk dapat mengendalikan kebakaran ini,” kata Perdana Menteri Alexis Tsipras. 

Tsipiras telah memangkas jadwal kunjungannya ke Bos­nia untuk segera kembali ke Yunani. Timnya telah meminta bantuan helikopter dan petugas pemadam kebakaran tambahan kepada negara-negara Eropa lainnya untuk mengatasi keba­karan yang terjadi.

Berbagai negara termasuk Italia, Jerman, Polandia dan Prancis telah mengirimkan ban­tuan dalam bentuk pesawat tam­bahan, kendaraan dan petugas pemadam kebakaran.

Tetapi seiring dengan suhu yang meningkat, mereka ber­pacu dengan waktu untuk dapat mengendalikan nyala api.

Walikota Rafina, Vangelis Bournos mengatakan kepada SKA bahwa 1.000 rumah telah dihancurkan oleh api yang ganas. Kemudian menambahkan, bahwa ia berharap jumlah korban tewas tidak akan mencapai "tiga digit".

Berbicara dengan Sky News, menteri dalam negeri Yunani Panos Skourletis menggambarkan kebakaran sebagai "tragedi nasional" dan "bencana alkitabiah dengan kerugian manusia."