Kemdikbudristek Buka Festival Selayar Denai 2023

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (Dit. PPK) secara resmi membuka Festival Selayar Denai 2023 di Desa Denai Lama. Penyelenggaraan festival yang berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini dimaknai sebagai rasa syukur dan bentuk perayaan dari upaya menempatkan kebudayaan di hulu perubahan desa.

Festival Selayar Denai 2023 merupakan bagian dari program Pemajuan Kebudayaan Desa sekaligus salah satu bentuk implementasi Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek telah memprakarsai program tersebut sejak tahun 2021. Ada lebih dari 350 desa di Indonesia yang telah menerima manfaat dari adanya program Pemajuan Kebudayaan Desa. Melalui program ini, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan memiliki kemampuan untuk menyusun perencanaan pembangunan desa berbasis kebudayaan yang dirumuskan dari bawah (bottom up – policy). Hal ini dilakukan karena kebudayaan Indonesia “berhulu dan bermuara” di desa.

Acara secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Menteri Desa PDTT Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan, Bito Wikantosa. “Pemajuan Kebudayaan Desa itu kewajiban. Pembangunan desa sejatinya merupakan proses memajukan kebudayaan,” ujar Bito dalam sambutannya di Deli Serdang, Rabu (15/11).

Terkait pembangunan desa ia melanjutkan, “Kerja kebudayaan memerlukan kerja batin. Oleh karenanya, jangan hanya membangun secara fisik untuk desa-desa kita. Di desa yang damai ini, hati kami terpaut. Selamat berfestival, selamat memajukan kebudayaan desa!”

Rangkaian acara pembukaan dimulai di Pasar Budaya yang menyajikan ragam jajanan hasil produksi masyarakat desa setempat. Suasana Melayu sangat terasa dengan iringan irama Pak Pong dan Lebah Begantong. Acara dilanjutkan di Sanggar Lingkaran yang merupakan pusat pendidikan karakter dan seni budaya. Puncak acara pembukaan dilaksanakan di Paruh Naga. Para undangan menuju lokasi menggunakan delman dan odong-odong sebagai bagian dari ritual Turun Benih Kampoeng Lama.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengungkapkan bahwa desa Denai Lama dipilih untuk menunjukkan sinergi bagaimana sebuah desa bergerak bersama untuk memajukan kebudayaan.

“Ini adalah wujud kerja bersama Kemendikbudristek dan Kemendes PDTT. Untuk ke depannya, Desa Denai Lama dapat menjadi contoh bagi desa-desa yang lain. Pemajuan kebudayaan bisa mewujud sebagai pembangunan yang menyejahterakan warganya, dapat berupa bercocok tanam, distribusi pangan, atau pemulihan bibit,” demikian disampaikan Irini.

Hal tersebut sejalan dengan tema yang diangkat dalam Festival Selayar Denai 2023, yaitu ketahanan pangan. Desa Denai Lama menyadari bahwa pengetahuan pangan lokal mulai menipis, dan bahkan hilang. Masyarakat harus bersusah payah mendapatkan pengetahuan tersebut dari para tetua yang semakin sedikit jumlahnya.

Festival Selayar Denai 2023 membawa pesan sinergi bersama antara Kemdikbudristek dan Kemendes PDTT. Sinergi ini berupaya untuk menumbuhkembangkan, mengaktualisasikan potensi, dan mengonservasi kekayaan budaya yang dimiliki desa sebagai modal sosial ekonomi masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan optimalisasi keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kolektif yang partisipatif, akuntabel, dan mengutamakan kepentingan bersama dalam tatanan sosial yang terstruktur dan kontekstual.

Kepala Desa Denai Lama, Parnu, menyampaikan upaya desa dalam membangun ekonomi warganya melalui kearifan lokal dan kultur yang ada. “Sedikit demi sedikit, ekonomi warga tumbuh. Kini, setiap akhir pekan, desa kami ramai seperti Kota Medan. Banyak tetamu menikmati desa dengan sajian makanan yang kami hadirkan di Pasar Budaya. Transaksi bisa mencapai 200 juta dalam dua hari itu,” ungkapnya.

Festival Selayar Denai 2023 akan berlangsung pada 15 s.d. 19 November 2023. Rangkaian festival ini akan menghadirkan beragam penampilan budaya, mulai dari pakpong, barongsai, tari Melayu, rebana, layar tancap, Pasar Budaya, makan berjambar, hingga pameran bermacam produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Denai Lama.