Kemenag Bikin Program Kita Cinta Papua, Untuk Apa?

SHARE

Kemenag Bikin Program Kita Cinta Papua, Untuk Apa?


CARAPANDANG.COM - Kementerian Agama (Kemenag) membuat program 'Kita Cinta Papua'. Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan, program ini adalah upaya membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua.

"Kita ingin membangun jembatan kesetiakawanan dari Aceh hingga Papua. Jembatan ini dibangun dengan mengintensifkan dialog tokoh agama lintas kawasan. Sebagai bagian upaya ke sana, Kemenag gulirkan program Kita Cinta Papua," kata Fachrul di Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Dia menjelaskan program tersebut bertujuan untuk memajukan pendidikan dan keagamaan di Papua. Yaitu melalui lembaga pendidikan maupun rumah ibadah. Kemenag juga akan memberi beasiswa kepada generasi muda Papua untuk mengikuti pendidikan di berbagai kota di Indonesia.

"Program lainnya adalah memperkokoh hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat tanah Papua," kata Fachrul Razi.

Nantinya, yang akan jadi leading sector yaitu Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, dan Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB. Fachrul menjelaskan, mereka akan didukung semua jajaran Kemenag di pusat dan daerah serta berkoordinasi dengan semua kementerian dan lembaga.

Mulai dari pemda, organisasi keagamaan dan masyarakat, organisasi kemanusiaan dan semua elemen yang peduli Papua. Kemudian untuk melengkapi data awal Kemenag telah mengundang sejumlah pihak yang pernah bertugas atau memiliki pengetahuan tentang Papua. Hal tersebut bertujuan untuk menggali masukan tentang keadaan sosial dan budaya di sana.

"Pelaksanaan program ini akan menggunakan anggaran Kementerian Agama," kata Fachrul Razi.

Tidak hanya Papua, Fachrul juga menjelaskan nantinya program tersebut akan dilakukan di daerah lain. Salah satunya Nangroe Aceh Darussalam.

"Hal ini sudah pernah dibicarakan dengan Gubernur dan FKUB Aceh, FKUB Papua, dan FKUB Papua Barat," ungkap Fachrul.

Fachrul menjelaskan, pembangunan jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua sudah mulai dilakukan sebelum pandemi Covid-19 yaitu 2020. Saat itu, sudah diagendakan dua pertemuan tokoh lintas agama Aceh dan Papua.

Pertama, pertemuan pada Munas Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) 2020 di Medan. Munas yang sedianya dihadiri Fachrul dijadwalkan pada 16 Maret 2020 dan dihadiri 27 perwakilan daerah di Indonesia. Pada kegiatan itu, Fachrul berencana mengajak tokoh agama Papua untuk berkunjung dan berdiskusi dengan tokoh agama di Aceh.

Kedua, pertemuan bersamaan gelaran MTQ tingkat Provinsi di Papua dan Papua Barat yang waktu itu dijadwalkan pada April 2020. Pada giat tersebut, Menag berencana mengajak tokoh agama Aceh untuk berkunjung ke tanah Papua.

"Kedua pertemuan itu belum terlaksana karena pandemi Covid-19," kata Fachrul.