Kemendikbud Bekerjasama Dengan Kemenkes Menuju Eleminasi TBC 2030

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung program Kementerian Kesehatan Menuju Indonesia Eliminasi Tuberkulosis 2030. Khususnya dalam mempublikasikan film pendek terpilih karya siswa SMA dan SMK yang dilombakan sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang penyakit Tuberkulosis (TBC).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono, menyerahkan film pendek terpilih dan media KIE bertema edukasi penyakit TBC karya pelajar SMA/SMK di DKI Jakarta, Sumatera dan Papua kepada Kemendikbud.

Anung berharap, film pendek hasil karya siswa yang telah terpilih dalam lomba, menjadi media yang dapat digunakan untuk sosialisasi, advokasi dan edukasi tuberkulosis, khususnya untuk pelajar.

"Film ini dapat disebar luaskan melalui akun media sosial Kemendikbud, baik melalui Facebook, Twitter, Instagram, maupun Youtube," katanya melalui siaran persnya dalam acara Sinergi Edukasi dan Sosialisasi Menuju Indonesia Eliminasi Tuberkulosis 2030, di Jakarta, Rabu (8/8).

Anung juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan untuk Menuju Indonesia Eliminasi Tuberkulosis 2030.

"Ini merupakan hasil seleksi festival film pendek yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari TBC Sedunia (HTBS) pada 24 Maret 2018 lalu," katanya.

Kepala Pusat Pengembangan Perfilman (Kapusbangfilm) Kemendikbud Maman Wijaya menyampaikan apresiasi atas langkah tersebut.

Penyerahan film pendek ini merupakan kolaborasi sinergi antara Kemendikbud dan Kemenkes dalam rangka sosialisasi pencegahan dan pengobatan di lingkungan sekolah-sekolah.

“Film yang sudah diserahkan kepada kami Insya Allah akan kami sebarkan kepada pihak pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan,” kata Maman.

Menurutnya, Kemendikbud memiliki sejumlah wadah yang dapat digunakan untuk mensosialisasikan kampanye tersebut, di antaranya 116 mobil bioskop keliling yang tersebar di 34 provinsi, terutama di daerah 3T.

Selain itu ada 72 sekolah yang sudah dilengkapi dengan alat pemutar berikut dengan studio mini, yang secara rutin dan regular memutarkan film. "Tentu akan bekerja sama dengan direktorat jenderal terkait, yakni Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memutarkan film dengan berbagai format di sekolah,” tambahnya.

Selain itu, Pusbangfilm akan bekerja sama dengan Rumah Budaya Indonesia di sejumlah negara yang bisa menyampaikan informasi hasil karya siswa tersebut.