Kemensos Yakin Karang Taruna Siap Hadapi Tantangan Bangsa Era Industri 4.0

SHARE

Kemensos yakin Karang Taruna siap hadapi Revolusi Industri ke-4 (net)


CARAPANDANG.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) meyakini bahwa Karang Taruna siap menghadapi tantangan bangsa di era revolusi industri 4.0.

"Karang Taruna harus mempersiapkan diri menghadapi era serba digitial ini. Karena anggota Karang Taruna pada dasarnya adalah generasi milenial dengan rentang usia 13-45 tahun," kata Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin pada acara puncak peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) Tingkat Nasional, di Bandar lampung, Sabtu (26/1/2019).

Ia menyatakan, revolusi industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen.

Ia meyakini, Karang Taruna bisa memainkan peran penting di era revolusi industri 4.0. 

"Karang Taruna bisa berperan sebagai salah satu agen, kekuatan mental dan sosial kontrol dalam melaksanakan dan menghadapi revolusi industri 4.0," ujar Pepen.

Menurut dia, generasi milenial yang mengisi keanggotaan Karang Taruna mempunyai karakteristik positif dan diyakini mampu menunjang peran sebagai kekuatan mental dan sosial kontrol.

Di antara karakteristik itu adalah kreatif terbiasa berfikir , kaya ide/gagasan, sangat percaya diri dan berani mengungkapkan pendapatnya tanpa ragu, generasi yang pandai bersosialisasi/adaptasi. Namun, kata Pepen, sifat positif ini tetap harus ditopang dengan berbagai kemampuan tambahan. Karang Taruna tidak hanya harus pintar dan menguasai teori, tetapi juga harus memiliki kemampuan belajar yang tinggi, menyesuaikan dengan tuntutan revolusi industri 4.0.

Dengan cara itu, lanjutnya, Karang Taruna dapat melahirkan wirausahawan muda, membangun dan mengembangkan usaha ekonomi produktif di berbagai bidang dengan menerapkan teknologi digital, dan membuka lapangan kerja baru, baik bagi anggota Karang Taruna maupun masyarakat luas. Hanya saja, dia mengingatkan pula, perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau. 

"Di satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi, di sisi lain memberikan dampak negatif," tegas Pepen.

Ini karena teknologi informasi juga membawa muatan-muatan yang bersifat destruktif, baik pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme, terorisme, dan sebagainya.

"Ini akan masuk dengan mudahnya jika generasi muda tidak dapat menyikapi dengan kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi pada revolusi industri 4.0, diharapkan Karang Taruna menjadi organisasi yang mampu menjawab segala perubahan.

"Bahkan Karang Taruna harus bersiap menyongsong Revolusi Industri 5.0 pada 2025. Sehingga peran Karang Taruna sebagai mitra pemerintah dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dapat diwujudkan secara nyata," kata Pepen.

Ia menambahkan, Karang Taruna memiliki peran strategis dalam berbagai kehidupan masyarakat.

"Dukungan semua pihak diperlukan apakah itu pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam pemberdayaan Karang Taruna, baik dari aspek pengembangan sumber daya maupun kelembagaan organisasi," tandas Pepen.