Kementan Menggandeng Gojek Untuk Memberi Layanan Gratis Antar Beli Pangan

SHARE

Kementan Menggandeng Gojek Untuk Memberi Layanan Gratis Antar Beli Pangan


CARAPANDANG.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Go-Jek guna mempermudah dan menyediakan jasa belanja bahan pangan bagi masyarakat, tanpa harus keluar rumah di tengah pandemi Virus Corona baru atau COVID-19.

Dalam kerja sama tersebut, masyarakat yang membeli bahan pangan di Toko Mitra Tani milik Kementan via Gojek tidak perlu membayar biaya antar atau dalam artian ongkos kirim Gojek diberikan secara gratis.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyaksikan penandatanganan tersebut di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat. Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin distribusi pangan kepada masyarakat.

"Sesuai arahan Presiden, kami diminta untuk memastikan ketersediaan 11 bahan pangan di tengah pandemi ini hingga Idul Fitri, dan saya mengapresiasi kerja sama dengan Gojek ini. Untuk menyikapi tantangan saat ini, kita tidak bisa menggunakan cara-cara yang lama," kata Syahrul di Jakarta, Jumat.

Ada pun 11 komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih.

Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dan Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Dyan Shinto Ekopuri.

Dalam kerja sama tersebut, kedua pihak akan berkomitmen menjaga ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan terhadap 11 komoditas melalui pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi Gojek.

Agung menyampaikan selain untuk mengantisipasi distribusi pangan dan mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing, kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan penghasilan tambahan bagi para ojek daring.

Kerja sama ini nantinya akan diberlakukan di Toko Mitra Tani yang ada di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 3.500 unit.

"Biaya gojek tersebut dibebankan ke Kementerian Pertanian, kami yang akan membayar, sistemnya tentu pihak Gojek sudah ada, dan ini tidak mempengaruhi harga pangan yang dibeli. Jadi tentu pengendara Gojeknya juga mendapat bayaran dan masyarakat diringankan dengan tidak dibebankan biaya antar," kata Agung.

Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan kerja sama ini. Namun demikian fasilitas antar bahan pangan ini tidak dalam jumlah besar, hanya untuk kebutuhan harian

"Konsep kami memang melayani kebutuhan pangan masyarakat harian dengan jumlah yang tidak besar paling tidak untuk kebutuhan tiga hari ke depan. Ini menjadi bagian dari upaya kami juga dalam memininalisasi rush buying," kata Agung.

Dalam kesempatan tersebut, Dyan Shinto selaku perwakilan dari pihak Gojek mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan Kementan untuk ikut berperan mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Pihak Gojek siap mendukung upaya pemerintah dalam memastikan pendistribusian pangan di masyarakat tidak hanya di Jabodetabek, tapi di seluruh Indonesia.

"Kami sangat senang karena kami menjadi on demand platform pertama yang diberi kesempatan untuk mendukung keamanan logistik di seluruh Indonesia. Seperti yang kita ketahui kelancaran distribusi pangan saat ini juga menjadi prioritas utama pemerintah," kata dia.