Kim Jong Un Dukung Penuh dan Solidaritas Terhadap Rusia

SHARE


CARAPANDANG - Kim Jong Un menyatakan dukungan penuh dan solidaritas terhadap Rusia atas perang Ukraina. Sang pemimpin Korea Utara menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden Vladimir Putin pada Senin (12/6/2023), menandai Hari Rusia, peringatan hari kelahiran Rusia modern. Dalam pesan yang dipublikasikan media Korea Utara KCNA seperti dilansir Business Insider, Selasa (13/6), Kim Jong Un menggarisbawahi bahwa dia menginginkan kerja sama strategis antara Pyongyang dan Moskow serta menjanjikan akan berpegangan tangan erat dengan Putin dalam mencapai tujuan bersama untuk membangun negara yang kuat.

"Rakyat Korea Utara memberikan dukungan penuh dan solidaritas kepada rakyat Rusia dalam perjuangan habis-habisan mereka untuk melaksanakan tujuan suci mempertahankan kedaulatan, pembangunan, dan kepentingan negara mereka dalam melawan praktik sewenang-wenang imperialis dan mewujudkan keadilan internasional," demikian bunyi pesan Kim Jong Un. Kim Jong Un menambahkan, "Keadilan pasti menang dan rakyat Rusia akan terus menambah kejayaan dalam sejarah kemenangan."

Korea Utara adalah salah satu dari sedikit negara yang terus mendukung Rusia di PBB sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022. Amerika Serikat (AS) menuduh Korea Utara menyediakan senjata bagi Rusia dengan imbalan makanan. Dalam beberapa waktu terakhir, Korea Utara dilaporkan mengalami krisis pangan parah akibat kekeringan pada tahun 2022 dan pengetatan impor pangan dari China yang dipicu pandemi  COVID-19.

Pada Agustus 2022, Putin sendiri telah berjanji untuk memperdalam hubungan dengan Korea Utara dengan memperluas hubungan bilateral yang komprehensif dan konstruktif untuk memperkuat keamanan dan stabilitas Semenanjung Korea dan Asia Timur laut. Dia menyoroti bagaimana tentara Uni Soviet dan Korea bertempur bersama selama Perang Dunia II.

Juli 2022, Korea Utara mengakui dua wilayah di Ukraina timur yang memisahkan diri yang didukung Rusia sebagai negara merdeka, meningkatkan prospek pengiriman pekerja Korea Utara ke sana untuk membantu konstruksi dan sektor lainnya. Hanya Korea Utara dan Suriah yang mengakui aneksasi Rusia.