Kolaborasi Lintas Generasi Di Pekan Kebudayaan Nasional

SHARE

Yopie Latul, Bertrand Petro, Kiki Juliar


CARAPANDANG.COM, Jakarta – Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid pada Pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2019 mengungkapkan rencana untuk menjadikan Pekan Kebudayaan Nasional sebagai kegiatan reguler yang diselenggarakan setiap tahun. Jika Pekan Olahraga Nasional (PON) diselenggarakan berbasis kompetisi olahraga, maka PKN diharapkan lebih menjadi pemicu kerja kolaborasi antarpegiat kebudayaan nasional.

“Di dalam kebudayaan bahasanya kerja sama, bahasa kolaborasi, bahasa gotong royong. Dan ini menjadi landasan pemikiran dari Pekan Kebudayaan Nasional,” ungkap Hilmar Farid di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin malam (7/10/2019).

Kolaborasi lintas generasi terjadi pada Pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional. Simak saja saling memukau lewat puisi yang dibawakan oleh Slamet Rahardjo dan Angga Aldi Yunanda. Slamet merupakan aktor yang kaya dengan asam garam dunia peran, sedangkan Angga merupakan bintang muda yang melejit melalui film Dua Garis Biru. Dalam puisinya Slamet menegaskan Indonesia sebagai tanah air yang kupilih. Sedangkan Angga menandaskan bahwa budaya Indonesia yang tetap kukuh walaupun terpaan budaya luar menyergap. Harapan pun diungkapkan pemeran Bima di film Dua Garis Biru ini bahwa Indonesia nantinya tidak dikenal hanya sebagai nama unik yang pernah ada. Ia pun berharap tak ada yang boleh merampas kebudayaan Indonesia.

Kolaborasi lintas generasi juga ditunjukkan oleh Yopie Latul, Bertrand Petro, Kiki Juliar. Lagu Kembalikan Baliku, Rame Rame, Gemu Fa Mi Re. Kolaborasi itu pun “pecah” dan menghanyutkan penonton untuk turut bernyanyi dan menari bersama-sama. Ruang bersama untuk Indonesia bahagia pada malam Pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional benar-benar nyata.