Konsumsi Pribadi Tinggi, 'Staycation' Dorong Lonjakan Ekonomi Arab Saudi

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Saat juru masak ternama Amerika Serikat David Burke membuka restoran keduanya di Riyadh pada awal Agustus lalu, ratusan warga Saudi memenuhi lokasi restoran untuk menikmati masakannya dan minuman non-alkohol rasa buah serta alunan lagu pop Arab dan Barat yang diputar oleh DJ.

Meski masyarakat Saudi biasanya melarikan diri dari negara gurun selama musim panas, ketika suhu dapat mencapai lebih dari 50 derajat Celcius, pandemi virus corona telah membuat mereka berduyun-duyun pergi ke restoran dan kafe di mal terbuka The Zone, pada saat yang sama memperkuat sektor konsumen Arab Saudi.

Noura, 21, seorang penerima tamu Saudi di salah satu restoran kelas atas mengatakan meja-meja penuh dipesan oleh pengunjung dari beberapa minggu sebelumnya.

"Sebelumnya, ini tidak mungkin pada bulan Agustus karena tidak ada orang di sini," katanya. "Sekarang, kami memiliki beberapa pelanggan tetap yang datang ke sini dan menghabiskan ratusan (riyal) setiap minggu."

Arab Saudi pada bulan Mei mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri tanpa harus memiliki izin resmi setelah larangan selama lebih dari setahun, tetapi masih mempertahankan 'daftar merah' negara bagian yang tidak dapat mereka kunjungi, sehingga banyak yang memilih untuk berwisata di kota atau ‘staycation’.

Konsumsi pribadi tumbuh sebesar 1,3 persen pada kuartal pertama dibandingkan periode yang sama pada  2020, jauh di atas angka per kuartal sebelum pandemi dan penurunan pengeluaran luar negeri diperkirakan akan membuat angka tersebut tetap berada di posisi kuat.

Halaman : 1