KPPPA Imbau Pentingnya Bangun Ketahanan Keluarga, Cegah Radikalisme

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Yohana Yembise menyampaikan keprihatinan atas pelibatan perempuan dan anak dalam aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Terkait ini Menteri Yohana mengimbau masyarakat membangun ketahanan keluarga serta kepekaan terhadap lingkungan, mengantisipasi keluarga agar tidak terpengaruh atau terbawa radikalisme.

"Pelibatan anak dalam tindakan terorisme dan radikalisme dapat dikenakan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. KPPPA mengutuk keras segala bentuk tindakan terorisme dan radikalisme. Ini menjadi keprihatinan, sebab perempuan dan anak-anak dilibatkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri," ungkap Menteri Yohana sebagaimana yang dikutip dalam keterangan KPPPA di Jakarta, Selasa (15/5).

Ia menegaskan, untuk mencegah radikalisme peran Kepala keluarga penting dalam memberikan perlindungan pada keluarganya, sementara seorang ibu sebagai perempuan mesti melihat potensinya sebagai aset negara yang harus diberdayakan untuk pembangunan.

"Perempuan sebaiknya fokus pada hal positif untuk mengembangkan potensinya, supaya jadi perempuan mandiri dan terlibat dalam semua aspek pembangunan," ujarnya.

Menteri Yohana juga minta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini, dan mengimbau semua pihak bersabar, tidak terprovokasi dan terus membangun komunikasi yang positif.

"KPPPA siap memberikan bantuan pendampingan trauma healing bagi para korban yang membutuhkan melalui UPTD dan P2TP2A di daerah," tambahnya.