Kunjungi Los Angeles, Anies Bahas Sister City

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan kunjungan kerja ke Los Angeles, Amerika Serikat, pada 29 April - 1 Mei 2018. Kunjungan Kerja ini sebagai rangkaian peningkatan kerja sama sister city antara Los Angeles dan Jakarta.

Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Setda DKI Jakarta M. Mawardi mengatakan, Gubernur akan berada di Los Angeles untuk sejumlah kegiatan, seperti bertemu dengan para pejabat tinggi di Pemerintah Los Angeles untuk membahas mengenai revitalisasi kerja sama sister city kedua kota.

“Sister City antara Los Angeles dan Jakarta sudah berlangsung sejak 1990,” kata Mawardi dalam keterangan persnya, Jumat (27/4).

Disebutkan, hubungan antara Los Angeles dan Jakarta selama ini sudah berlangsung dengan baik, tetapi kegiatan kerja sama masih minim dan perlu ditingkatkan. Kerjasama ini dilakukan di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, pariwisata, konservasi energi, serta bisnis dan perdagangan. “Untuk itu, penting adanya peningkatan dan revitalisasi hubungan antara kedua kota,” tambahnya.

Bertepatan dengan kunjungan tersebut, Gubernur juga diundang sebagai pembicara pada acara Annual Global Conference 2018 yang juga dilaksanakan di Los Angeles. Gubernur akan menjadi pembicara pada private session dengan ASEAN: Growth in the Next Ten Years.

Mawardi menjelaskan bahwa konferensi ini penting dalam rangka membangun jejaring untuk Jakarta, dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin dari kota lain. Selain para pemimpin pemerintahan, para pemimpin lembaga internasional, dan pebisnis multinasional, juga hadir di konferensi besar tersebut. “Nanti Gubernur akan fokus pada Jakarta sebagai salah satu megacity di dunia, untuk menjawab tantangan masa depan,” terangnya.

Ia menambahkan, selain Gubernur, beberapa tokoh penting dijadwalkan untuk hadir pada konferensi tersebut. "The Global Conference merupakan pertemuan para pemimpin dan tokoh penting dari seluruh dunia untuk bersama-sama mencari solusi kolaboratif terhadap permasalahan dan isu global, seperti pasar finansial, industri, kesehatan, pemerintahan dan pendidikan melalui 150 diskusi panel," pungkas Mawardi.